⚠️WARNING⚠️
Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣
Dan
Jangan lupa vote dan komen!!
Pliss jangan jadi sider, hargai author!!
.
.
.Part 7| SAH
*****
"Saya terima nikah dan kawinnya Aurora Ayudia Jarasanda binti Reno Jarasanda dengan maskawin berupa 150 gram emas dan seperangkat alat sholat dibayar tunai" ucap Arion lantang.
"Bagai mana para saksi, sah?" tanya pak penghulu.
"SAH" jawab mereka serempak.
Aurora menundukkan kepalanya, air matanya luruh membasahi pipihnya yang berlapiskan make up. Hari ini adalah hari sakral baginya, dimana statusnya telah berganti menjadi seorang istri.
"Selamat, kalian telah resmi menjadi suami istri" ucap pak penghulu.
Yuni berjalan kearah Arion. Menyerahkan kotak cincin pernikahan mereka.
"Ini cincinnya sayang!"
Arion menyematkan cincin dijari manis Aurora dan begitupun sebaliknya. Setelah acara pasang cincin selesai, Aurora menyalami punggung tangan Arion yang dibalas kecupan dikening. Mendapat hal itu, tanpa sadar Aurora memejamkan matanya menikmati bibir hangat Arion yang menyentuh keningnya.
Setelah acara ijab qabul tadi, saatnya Aurora dan Arion menyambut para tamu mereka diatas pelaminan. Sedari tadi senyum palsu Autora tak pernah luntur. Sedangkan Arion, pria itu hanya memperlihatkan ekspresi datarnya
"Akkhhs"
Arion menoleh saat mendengar rintihan seseorang. Aurora terlihat menahan sakit dengan tangan yang meremas perutnya. Wajahnya terlihat pucat.
"Duduk!" titah Arion dingin.
Aurora menoleh saat mendengar suara dingin itu. Gadis itu menggeleng "Tamunya masih banyak Rion, aku nggak enak"
Arion merotasikan bola matanya. Mendorong pelan kedua bahu Aurora untuk duduk.
"Nurut apa yang gue bilang. Jangan ngebangkang!" ucapnya semakin dingim
KAMU SEDANG MEMBACA
ARION [END]
Teen Fiction"Aku hamil Rion" Arion menatap dingin Aurora yang berdiri dihadapannya. "Gugurin!" satu kata yang berhasil menghancurkan perasaan Aurora. PLAKK "Gampang banget yah kamu ngomong seperti itu? ingat Rion, bayi ini anak kamu juga--" "Bukan, dia bukan...