⚠️WARNING⚠️
Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣
Dan
Jangan lupa vote dan komen!!
Pliss jangan jadi siders, hargai author!!
.
.
.Part 49 | SOK BERANI
*****
M
ata bulat balita itu terbuka, mengerjap menyesuaikan cahaya matahari yang nenerobos melalui cela-cela jendela kamar. Ia memdongak mematap wajah tampan ayahnya. Seulas senyum manis terpatri di bibirnya. salah satu pemandangan indah yang selalu dia nikmati dipagi hari.
"Good molning daddy!"
Cup
Cup
Cup
Setelah mencium kedua pipi dan hidung Arion, Celli lalu melihat sekitar kamar, setelah memastikan hanya dirinya dan Arion lantas Celli mencuri ciuman dibibir sang ayah.
Cup
"Celli cayang daddy!" ucapnya lalu kembali memeluk tubuh kekar Arion.
Tatapannya tak sengaja melihat kalender yang berada diataa nakas. Matanya membulat saat melihat angka dua belas yang dilingkari.
"Waahhh becok Celli ulang tahun, yeaahhhhh!?" soraknya lalu turun dari dada ayahnya dan molompat gembira diatas kasur.
Setelahnya, balita cantik itu berlari keluar kamar masih dengan memakai popoknya. Ia memasuki lift lalu memencet tombol angka satu yang berarti lantai bawah.
"MOMMY, MEMO, PEPO!" teriaknya ceria berlari kearah ruang tamu.
"Good morning baby!" sapa mereka yang sedang melaksanakan sarapan pagi dimeja makan.
"Molning!" balasnya ceria.
"Becok Celli ulang tahun yeeehhh!" soraknya gembira.
"Cieee yang sebentar lagi tiga tahun, mau kado apa dari Memo?" tanya Yuni.
Calli mengetuk-ngetukkan jari terlunjuknya pada dagu, terlihat sedang berfikir.
"Celli mau lumah boneka balbie Memo!" ucapnya dengan antusias.
Yuni tersenyum lalu mengangguk "Apapun untuk cucu Memo!" kata Yuni.
Aurora menghembuskan nafas pasrah. Lagi-lagi mertuanya meng-iyakan keinginan putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARION [END]
Teen Fiction"Aku hamil Rion" Arion menatap dingin Aurora yang berdiri dihadapannya. "Gugurin!" satu kata yang berhasil menghancurkan perasaan Aurora. PLAKK "Gampang banget yah kamu ngomong seperti itu? ingat Rion, bayi ini anak kamu juga--" "Bukan, dia bukan...