S2 CHAPTER 24

786 100 13
                                    

SEASON 2: HEADING TO WAR

Beberapa hari berlalu..

Hari ini divisi 21 berlatih seperti biasa. Daripada 121 orang yang tidak pernah menggunakan jurus sebelum nya, kini hanya tinggal 33 orang masih belum dapat menggunakan apa apa jurus.

Kapten divisi lain benar benar terkejut dengan pencapaian Ace dalam melatih para bawahan nya.

"Bagaimana hampir kesemua anggota divisi itu dapat menggunakan pedang hanya dalam masa yang singkat?"

"Padahal gadis itu sendiri menjadi ketua secara mendadak."

"Dia bahkan tidak pernah menjadi hunter."

"Dia juga bukan lulusan dari academy hunters."

"Kalau tidak silap, dia hanya belajar di academy itu selama beberapa bulan."

Ujar para ketua divisi.

Ace tiba tiba merasakan energi seseorang yang dikenali nya berada dalam bangunan balai hunters dan orang itu sedang menuju ke padang.

"Korang teruskan latihan, aku ada urusan." Kata Ace kemudian terus berlari dengan cemas.

Seperti biasa, pemilik pedang bulan akan merasa sesuatu jika ada sesuatu yang berlaku pada Ace.

Kazuke berlari mengejar Ace, Raizo dan yang lain hanya membiarkan nya. Hal itu membuat hunters lain bingung.

***

Ace masuk ke dalam bangunan dan pergi ke tingkat atas untuk mengelak pemilik dari energi yang dirasakan nya sebentar tadi, namun tiba tiba saja satu suara terdengar difikiran nya.

"Rainawa, apa kau tidak merindui ku." Kata suara itu.

Ace berdiri kaku, tubuh nya gementar.

"Toleh ke belakang, aku ingin melihat wajah mu." Kata suara itu lagi.

Ace tidak mampu bergerak sama sekali, suara itu membuat nya ketakutan. Nafas nya menjadi tidak teratur dan seluruh tubuh nya terasa sakit.

"Apa kau masih takut kepada ku?" Kali ini suara itu adalah nyata bukan suara yang terdengar difikiran nya.

Ace menutup telinga nya, air mata nya mula mengalir.

"Kau tidak akan mampu bersembunyi dari ku." Kata suara itu.

Kazuke baru sahaja tiba di sana, dia melihat Ace ketakutan manakala di belakang Ace terlihat Haruko yang sedang tersenyum sinis.

Mengingat hal yang pernah Haruko lakukan kepada Ace, Kazuke menjadi marah namun dia menahan perasaan itu. Dia berlari ke arah Ace dan menarik tangan nya tanpa memedulikan Haruko.

"Siapa anak muda itu? Energi nya sungguh besar. Mata merah nya juga menjijikkan." Gumam Haruko.

Kazuke membawa Ace turun dari sana kemudian mereka berhenti di tangga. Kazuke cuba menenangkan Ace. Dia memeluk Ace dan mengusap kepala nya.

"Orang tu dah takde, berhenti lah nangis." Kata Kazuke.

Ace tidak mampu menghentikan tangisan nya, tangan nya juga masih gementar.

"Makin kuat pula dia nangis." Gumam Kazuke.

"Dah, ikut aku." Kata Kazuke kemudian menarik Ace dan membawa nya ke taman.

Mereka duduk di sana, Kazuke menggenggam tangan Ace untuk menenang kan nya. Sedikit demi sedikit Ace mula tenang.

"Dah berenti?" Tanya Kazuke.

𝐏𝐮𝐭𝐞𝐫𝐢 𝐍𝐚𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐁𝐮𝐥𝐚𝐧 (Slow update)Where stories live. Discover now