Part 5 || Halangan

1.5K 86 0
                                    

Dalam satu bulanMengapa harus minggu ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam satu bulan
Mengapa harus minggu ini

...

Melda masih diam kikuk di kasur, Reyhan hanya menatap Melda.

Mereka sama-sama diam, mencoba mencerna segalanya.

Mata Melda memerah lagi, pertanda bahwa mata teduh itu akan mengeluarkan air mata lagi.

Reyhan menangkup pipi Melda "Ada apa?"

"Aku"

"Kenapa hm? "

"Aku halangan mass" Tangis Melda semakin pecahh, Reyhan masih diam kaku mencerna apa yang baru saja istrinya katakan.

"Hari ini?" Tanya Reyhan dan di balas anggukan oleh Melda.

"Astagfirullah" Reyhan terus mengulang kata itu di dalam hatinya.

"Maaf mas" Ucap Melda parau.

"Sakit hm?" Reyhan menyentuh perut Melda.

"Yang mana yang sakit sayang?"

"Yang ituu" Ucap Melda.

"Mana?" Reyhan mengalih kan telapak tangan nya di segala sisi perut Melda.

"Nah itu mas, aduh nyeri banget"

"Kamu tiduran" Titah Reyhan.

Setelah Melda merebahkan tubuh nya, Reyhan sudah ancang ancang mengambil posisi paling nyaman untuk berbicara dengan perut Melda.

"Hei kamu" Ucap Reyhan yang membuat Melda kaget.

"Hah, aku mas??"

"Bukan, kamu diem dulu sayang" Reyhan kembali menatap perut Melda.

"Dalam satu bulan, kenapa kamu memilih meluruh pada minggu ini? " Melda tersenyum dan heran melihat tingkah suaminya.

"Kamu harusnya gak luruh, kan saya udah usaha masak gak nyantol? "

"Sel telur yang terhormat, tolong dong jangan luruh selama 9 bulan 10 hari"

"Penyakit dong mas" Timpal Melda.

"Astagfirullah bukan gitu, maksut mas mereka gak luruh karena ada dedek bayi disini" Reyhan menepuk nepuk pelan perut Melda.

Surga yang terbagi [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang