Part 36 || Bandung

674 39 0
                                    

Semuanya kembali berputar pada garis poros nya masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya kembali berputar pada garis poros nya masing-masing.

...


Setelah mencoba rendang masakan dari Melda, Reyhan segera bersiap-siap untuk menuju ke Rumah Sakit, karena hari ini ia ada jadwal dengan beberapa pasien.

"Mel nanti berangkat duluan sama mang Ujang ya" Titah Reyhan.

"Siap"

"Mang jagain ibu ya" Pinta Reyhan pada mang Ujang.

"Siap pak bos"

"Calon tuan muda nya juga di jaga" Imbuh Reyhan di barengi kekehan.

"Apapun deh pak bos"

"Ishh mass" Kesal Melda.

"Mas berangkat dulu ya" Reyhan mencium sekilas pelipis Melda.

"Hati-hati mas" Peringat Melda

"Iya sayang, Assalamualaikum"

"Waallaikumsallam" Setelah memastikan mobil Reyhan keluar dari gerbang, Melda segera masuk ke dalam rumah untuk siap-siap.

Perasaan tenang itu kembali ia dapatkan, bonus nya ada sebuah nyawa di dalam perut nya.

"Anak umi" Ujar Melda dengan di barengi tawa geli, ia menuju ke dapur untuk memasukan beberapa potong rendang ke dalam kotak makan.

"Mang, yukk" Ajak Melda pada mang Ujang yang berada di kursi satpam.

"Siap bu, monggo" mang Ujang segera membuka pintu mobil bagian belakang.

"Makasi ya mang".

"Nggeh bu".

Jarak antara Jakarta dan Bandung lumayan dekat, tidak begitu membosankan tanpa adanya Reyhan di samping Melda.

"Mang nanti mampir ke toko ya, beli kado"

"Siap laksanakan"

Kurang lebih sekitar 2 jam, akhirnya Melda sampai di kediaman mertuanya, rumah yang pertama kali ia injak di kota bandung, dengan menyandang status menantu dua tahun yang lalu.

"Kak Meldaa" Monic berlari kencang ke arah Melda, dan memeluk Melda dengan erat.

"Haii, happy brithday sayang"

"Peluk nya jangan kenceng-kenceng Mon" Peringat Zena.

"Iya bundahara" Jawab Monic yang mengundang tawa.

"Kak Reyhan mana kak?" Tanya Monic pada Melda.

"Di rumah sakit, nanti nyusul ke sini, bawa boneka besarr banget"

"Seriuss??" Mata Monic berbinar.

"Iya dong"

"Yeee" Monica meloncat loncat kegirangan.

Melda membiarkan Monica meloncat kegirangan dan menyusul mertuanya yang sedari tadi berada di ambang pintu.

"Bund" Melda menyalami Zena.

"Aduh anak bunda, gelis pisan" Puji Zena.

"Suamimu mana nduk?" Tanya Abdul yang muncul dari belakang.

"Di rumah sakit yah, nanti nyusul" Jawab Melda sambil menyalami tangan Abdul.

"Yo wes masuk dulu, istirahat ya" Abdul menepuk pelan pundak Melda dan tersenyum sekilas, kemudian pergi ke halaman untuk menata beberapa kursi.

"Nasi kuning nya udah bunda?" Tanya Melda.

"Tinggal di masukin ke kotak nya, kamu istirahat aja" Titah Zena.

"Iya bunda, eh Melda bawa rendang tadi" Melda melihat sekeliling dimana ia menaruh rantang tadi.

"Nyari apa Mel?" Tanya Zena yang melihat Melda seperti mencari sesuatu.

"Rantang rendang bund"

"Ini buu" Teriak mang Ujang sambil menenteng rantang putih.

"Oh iya astaghfirullah, makasi ya mang" Ucap Melda pada mang Ujang.

"Nggh bu".

"Ujang" Panggil Torix dari jauh.

"Waduh saya sudah di panggil sama pak Torix bu, di suruh pegang tangga tadi, permisi ya bu" Pamit mang Ujang.

"Iya mang".

Akhirnya jam menunjukan pukul 16.00 WIB, namun Reyhan belum memunculkan batang hidung nya.

Melda mencari ponsel nya yang berada di kamar Reyhan dulu, mencari kontak Reyhan dan menelfon nya.

"Assalamualaikum mas, dimana?"

"Waallaikumsallam, baru keluar rumah sakit, acaranya ba'da maghrib kan yang?" Tanya Reyhan.

"Iya, mas hati-hati ya, di sini mendung, pelan-pelan aja jalan nya" Peringat Melda.

"Siap ratu".

"Kabarin kalau sampai tol".

"Iya sayang".

"Pelan-pelan, yang penting sampai, telat gak papa mas".

"Allahuakbar, anak abi ngajak umi nya khawatir terus kayak nya ini".

"Hati-hati loh mas".

"Iya sayang".

"Ya udah aku tutup dulu".

"Iya".

"Assalamualaikum".

"Waallaikumsallam".

Reyhan terkekeh pelan melihat tingkah laku Melda.

"Woy, kesambet senyam senyum sendiri" Ucap Ibnu.

"Istri gue" Reyhan kembali melanjutkan tertawanya.

"Wah stres nih temen gue".

"Balik duluan gue ya".

"Yoa, hati-hati bro" Ucap Ibnu.

"Undangan nya ya bro, gue tungguin" Goda Reyhan.

"Ahh gue bunuh lo han, godain mulu" Keluh Ibnu.

"Healing bertiga, keluarga berencana" Reyhan semakin gencar menggoda Ibnu.

"Dasar gila".

"Ayah bundaa".

Ibnu melempar sebelah sepatunya ke arah Reyhan, Reyhan dengan sigap segera masuk ke dalam mobil, aksi Ibnu tadi benar-benar menjadi totonan publik.

"Makan tu malu, assalamualaikum".

"Waallaikumsalam" Ketus Ibnu.














Holla
Gimana??
Kalian apa kabar??, yang ujian semangat
Yang kerja juga semangat
Yang tidur juga semangat
Yang netral juga semangat

Always be enthusiastic, even though reality likes to destroy.

By.Gg translate









Surga yang terbagi [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang