Part 60 || Bertengkar

1.2K 73 12
                                    

Penipu!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penipu!!

...

Reyhan hari ini jadwalnya kosong, ia bisa bersantai dengan Melda hingga menjelang sore, dan menaut kehangatan bersama saat malam hari.

Reyhan duduk di taman belakang dengan koran yang ada di hadapannya.

Melda menyusul Reyhan dan ikut duduk di samping Reyhan, Melda menautkan jari-jarinya merasa gugup.

"Bilang aja yang" Ucap Reyhan, ia segera melipat koranya dan menatap istrinya.

"Aku minta izin ke Amsterdam boleh?" Tanya Melda.

"Enggak ah, kamu kan hamil besar gak akan bisa juga kamu naik pesawat sayang" Reyhan menyerutup segelas kopi buatan Melda.

"Kangen mama mas" Lirih Melda.

"Vidio call aja ya, nanti pas dedek mau lahir mama sama papa kan kesini" Bujuk Reyhan.

"Pengen ke Amsterdam"

"Gak boleh Mel, nurut dong kalau di kasih tau" Ucap Reyhan, ia sedikit menaikan suaranya karena istrinya ini sedikit bebal jika ingin sesuatu.

Melda diam menunduk, tidak dia tidak menangis, justru ia ingin menjambak suaminya dan berteriak dasar pembohong.

"Sayang" Reyhan jongkok di depan kursi Melda, ia menggenggam erat tangan Melda.

"Maaf ya kelepasan".

Melda masih diam menundukan padangan nya.

"Nanti dedek kenapa-kenapa yang, aku juga khawatir sama kamu"

"Hei coba lihat sini" Reyhan menarik dagu Melda untuk menatapnya, Reyhan sedikit terkejut karena tak ada air mata kali ini, namun sorot mata teduh itu seakan bersembunyi.

"Jangan ya, ganti aja kamu mau kemana mas temenin" Bujuk Reyhan.

"Gak jadi mas" Melda membuang pandangannya.

"Kemanapun asal jangan naik kapal atau pesawat, ayo mas temenin"

"Gak usah udah gak minat" Melda berdiri dari duduknya meninggalkan Reyhan yang masih setia jongkok sedari tadi.

Melda mengambil remot TV dan menonton film random yang ia pilih.

Melda tidak terlihat marah namun itu lebih mengerikan, ia memangku sebuah kripik di toples berukuran besar sambil menonton dengan santai.

Reyhan ikut masuk ke dalam, ia duduk di samping Melda yang asik menonton.

Melda sedikit bersenandung kecil sambil menggoyang goyangkan kakinya.

"Mel" Panggil Reyhan.

"Apa?"

"Kamu marah?"

"Enggak tuh" Jawab Melda sambil memasukkan keripik ke dalam mulutnya.

"Kamu sebenarnya kenapa si Mel?" Tanya Reyhan heran.

"Emang aku kenapa si?"

"Gak kayak biasanya" Reyhan merasakan perubahan sifat Melda sejak selesai solat subuh tadi.

"Perasaan kamu aja kalik" Jawab Melda.

"Kalau ada apa-apa itu ngomong, jangan diem Mel, aku bukan peramal yang bisa nebak isi pikiran kamu" Ucap Reyhan.

"Apaan sih, aku gak tuli gak usah di tinggiin suaranya" Jawab Melda.

"Ya kamu ngomong kalau aku ada salah aku minta maaf Melda"

"Yaaa" Melda mematikan TV nya dan beranjak dari kursi.

"Mau kemana kamu?"

"Mandi mas" Jawab Melda.

"Di selesaii dulu"

"Apanya, hubunganya?" Melda tertawa pelan.

"Kalau ngomong di jaga dong Mel" Peringat Reyhan.

"Siapa si kamu, kamu bukan mas Reyhan, dia mana pernah kayak gini" Melda menatap nanar Reyhan dan segera naik ke atas.

Ia mengunci pintunya dari dalam, apa tadi untuk pertama kalinya ia dan Reyhan bertengkar karena alasan yang tidak pasti.

Melda sudah mencoba untuk tidak ikut meninggikan suaranya, jadi ia memilih untuk menangis di dalam kamar.

Reyhan mengacak rambutnya frustasi, apa tadi, Reyhan merutuki dirinya apa yang terjadi dengannya hingga ia mampu membentak Melda.

Reyhan segera naik ke atas, namun sial pintu kamar Melda terkunci rapat, saat Reyhan sibuk membujuknya Melda, ponsel nya berdering.

Telfon masuk dari suster Mika, Reyhan segera mengangkat teleponnya.

"Pasien rawat inap mengalami step dok, dan ada kecelakaan beruntun yang melibatkan banyak anak-anak" Ucap Mika dari balik sana.

"Baik sus" Reyhan segera menutup telfonnya ia membuka pintu dan pintu kamarnya sudah tak terkunci.

Melda tak ada di kasur, namun terdengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi.

"Sayang mas berangkat dulu ya, assalamualaikum" Pamit Reyhan.

Melda manjawabi salam dari dalam hatinya, ia memutuskan untuk mandi dan coba mencari tau apa yang di lakukan Reyhan 2 hari belakangan ini.

Memang Melda tidak tau harus mulai dari mana, tapi jika ia terus diam semua akan tetap tertutup rapat.

Surga yang terbagi [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang