Part 68 || Mimpi

1.2K 68 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Allah itu maha baik.

_

Melda tengah diam di kursi tamu menonton flim ongoing yang dia sukai.

Meskipun mata Melda menatap layar televisi namun konsentrasi dan fikiranya melayang jauh dari yang sebenarnya.

Melda mengerjapkan penglihatan nya namun kabut putih seakan menutup penglihatan Melda, ia berjalan menyusuri ruangan kosong berwarna putih berkabut, ia menyeret gaun panjang yang ia kenakan.

"Eh gaun nya bagus" Melda memutar mutar tubuh nya, membuat gaun panjang itu ikut memutar seiring pergerakan Melda.

"Lucu banget, ada kupu-kupu nya" Melda beralih melihat ruangan yang tadinya putih berkabut, kini berubah menjadi sebuah hutan asri dengan air terjun tinggi yang seakan tak ada ujung nya.

"Maasyaallah, indah nya ciptaan mu ya robb" Ucap Melda kagum akan keindahan yang terpampang jelas di depan matanya.

"Mell" Suara seseorang yang tidak asing menurut Melda, Melda berbalik dan mencari sumber suara .

"Kakek" Melda berlari dan memeluk seorang laki-laki paruh baya yang terlihat sangat sehat.

"Aduh cucu kakek, cantik banget kamu ndok cah ayu" Ucap kakek.

"Melda kangen kakek"

"Kakek juga kangen sama kamu Melda" Kakek membelai pelan pipi Melda.

"Mel sini dek, nenek mau bicara sama kamu" Panggil nenek yang sedari tadi duduk di sebuah ayunan yang di tumbuhi tanaman rambat dan berbunga berwarna warni.

Melda segera duduk di samping nenek nya "Mel suami mu itu, kamu masih mencintainya?"

"Masih nek"

"Dia adil??"

Melda hanya diam dengan pertanyaan neneknya.

"Kembali ya dek, masih ada hal yang harus adek selesaiin"

"Aku mau disini ajak nek, damai disini, aku gak perlu nahan sakit saat mas Rey izin ke aku bohong hanya untuk menemui Sandra"

"Enggak dek, ini bukan tempat Melda" Nenek memegang pundak Melda.

"Dengerin nenek, lepaskan sesuatu yang udah gak bisa di perjuangkan, lepaskan genggaman tangan mu dari tangan yang menggenggam erat tangan lain nya, lepaskan jika kamu ikhlas, nenek tau jaminan nya surga, tapi jika cucu nenek sudah gak bisa, lepaskan ya dek, masih banyak, banyak sekali laki-laki di luar sana yang mencintaimu" Ucap Nenek mantap.

Melda hanya diam, bingung dengan ucapan nenek nya yang seakan memiliki makna tersirat.

"Kembali ya ndok" Timpal kakek yang di balas anggukan Melda.

"Jika kamu ikhlas, maka rasa kehilangan mu akan lepas" Ucapan terakhir dari nenek yang kemudian tergantikan oleh kabut berwarna hitam gelap.

Gelap semua kembali gelap, hingga terdengar samar-samar suara Reyhan yang memanggil nama Melda.

Melda membuka matanya, melihat sekeliling ruangan dan dia mendapati Reyhan berada di samping nya yang menatap dirinya cemas.

Ia mencoba menerawang kembali apa yang terjadi pada dirinya, sekilas Melda mengingat bahwa saat itu ia hanya sedang menonton tv, apa dia pingsan atau bagaimana?

Melda diam sejenak, kata-kata terakhir dari almarhumah nenek nya Melda tadi benar-benar masih terdengan jelas di telinga Melda.

"Sayang kenapa?" Tanya Reyhan khawatir.

"Aku mimpi ketemu nenek mas" Lirih Melda.

"Melda rindu nenek" Reyhan menarik Melda ke dalam dekapanya.

"Maaf mas" Ucap Melda dalam hati.












Kalian mau ending yang kayak gimana??
Aku lg minta pendapat nih
Bilang dong

Baik dari hasil pertimbangan, dan cuitan kalian akan ku siksa Sandra terlebih dahulu🙂✋

Surga yang terbagi [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang