Part 28 || Media

1K 62 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sosial media
Dapat membangun, dan juga menghancurkan
Hidup seseorang.

_



Satu minggu berlalu, sial nya berita gila itu bukan hilang malah makin melebar, sekarang berita terkini perihal istri ke dua dari anak seorang pengusaha ternama dan seorang publik figur yang sedang naik daun itu sudah semakin luas.

Klarifikasi konyol itu sangat tidak membantu untuk meredakan sedikit saja masalah gila ini.

Nama Djihan Renata sudah terseret di berbagai macam situs online, bahkan asal usul perihal dia adallah seorang istri dari CEO ZE Companny sudah tersebar luas.

Banyak akun akun anonim yang menggiring opini bahwasan nya Renata adallah istri ke dua dari Reyhan Adi Wiputra, konyol?? Iya itulah keji nya sosial media.

Renata tersenyum menonton berita yang berada di TV kamar hotel nya.

"Sempurna" Ucap Renata puas, entah apa yang merasuki dirinya, intinya ia hanya ingin bahagia.

Tiba-tiba pintu kamar nya di ketuk oleh seseorang, Renata beranjak dari atas kasur dan membukakan pintu, terlihat seorang perempuan cantik, dengan hijab yang terbalut di kepalanya.

"Haii" Sapa Melda pada Renata, ia tersenyum manis seakan sedang menyapa sahabat lamanya.

Renata masih diam kaku, ia panik namun mencoba mengekspresikan wajah nya se netral mungkin.

"Boleh saya masuk??" Tanya Melda yang mendapati Renata masih diam tak menjawab sapaan nya.

"Boleh silahkan" Jawab Renata kaku.

Melda tersenyum dan melangkahkan kaki nya ke dalam kamar yang di sewakan suaminya.

"Silahkan duduk, mau minum apa?" Tanya Renata basa basi.

"Gak perlu, saya cuma sebentar"

Renata mengangguk dan ikut duduk di kursi panjang tempat Melda duduk.

Renata menatap Melda yang masih melihat-lihat isi dari kamar hotel nya, semakin lama Renata menatap, semakin cantik Melda, itu yang Renata rasakan.

"Mewah yaa" Ucap Melda tiba-tiba yang membuat Renata gelagapan.

"I-iya mbak"

Melda mengerutkan dahi nya, apa tadi mbakk??

"Kok mbak, tuaan kamu dari pada saya" Melda terkekeh pelan, nampak sangat biasa saja.

"Oh ya, cctv di hotel ini kan ada, boleh tuh buat tambah tambah" Ucap Melda memberi saran pada Renata.

"Maksutnya?"

"3 minggu yang lalu, SUAMI saya kan nganterin kamu ke sini, menyewakan hotel, bisa itu kalau kamu publish di sosial media dengan akun akun anonim kamu, bisa makin meledak" Jelas Melda dengan menakan kata SUAMI.

"Maksut kamu apa?" Tanya Renata lagi, jujur ia bingung.

"Tidak mungkin kamu tidak paham, membuat rumor hingga sebesar ini saja mampu" Melda menaikan satu alis nya, bukan-bukan ini bukan untuk gaya-gaya, tapi reflek.

Renata masih diam membisu, Melda tersenyum sekilas dan beranjak dari duduk nya.

"Oh ya Renata, saya juga bisa nekat seperti anda, mengingat bahwa anda tidak tau tentang latar belakang  saya" Ucap Melda dengan nada sedikit mengancam.

Melda berbalik pada pintu dengan niatan ingin meninggalkan kamar hotel tersebut, namun suara Renata menghentikan pergerakan Melda.

"Aku tau kamu, kamu Imelda Mikayla Soraya, lahir di Amsterdam, anak dari seorang pengusaha ekspor impor barang, dan juga di bidang busana" Teriak Renata yang seakan frustrasi dengan Melda.

Melda membalikan tubuh nya, menatap nanar Renata yang tengah mengatur nafas, untuk melanjutkan dialog panjang nya, Melda menyandarkan bahu nya pada tembok di samping pintu.

"Kamu selalu hidup berkecukupan Meldaa"

"Soo??" Jawab Melda yang heran akan pernyataan Renata.

"Kamu selalu bahagiaa"

"Aamiin"

"Hidup kamu selalu beruntung, di kelilingi oleh orang-orang yang sayang sama kamu, tulus sama kamu, sedangkan akuu??"

Melda menghembuskan pelan nafas nya, sekarang ia tau motif kuat apa yang membuat seorang wanita hamil berbuat keji begini.

"Tidak apa-apa bukan jika aku mengambil sedikit kebahagiaan mu, kamu sudah sangat cukup dengan bahagia mu" Ucap Renata dengan mata yang memerah, ia menahan tangisan nya sedari tadi, rasa sesak dan sakit ia tahan sedari tadi.

"Kebahagiaan mana yang akan kamu ambil?" Tanya Melda pada Renata.

Belum sempat Renata menjawab, ponsel Melda sudah berdering terlebih dahulu, Melda merogoh ponsel nya dan terpampang nama Kesya di sana.

Kesya

Keluar sekarang, di depan banyak
Wartawan

Oke

Melda mematikan ponsel nya ia menatap Renata sekilas dan tersenyum.

"Saya permisi duluan ya, akan saya tanyakan lagi kebahagiaan mana yang akan kamu ambil" Melda berbalik dan meninggalkan Renata yang masih diam mematung

Renata terduduk menahan tubuh nya di meja makan, dia masih menerka apa salah jika ia hanya ingin bahagia?? Apa salah??.

"Gak ta kamu gak salah, kamu sedang mencari kebahagiaan mu" Ucap Renata meyakinkan dirinya lagi.

Ia menghapus air matanya, beralih pada perut nya yang terasa seperti ada pergerakan kecil.

"Heii anak mamah udah nendang-nendang yaa" Renata terkekeh sambil memainkan perut nya yang masih saja terasa tendangan kecil.

Tangan nya terhenti mengusap perut, Renata tersenyum sekilas, ia tau langkah apa lagi yang harus ia tempuh.











Gak salah kok
Renata gak salah:v

Kalau alur nya makin ga masuk akal bilang ke saya ya:v

Surga yang terbagi [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang