Surga yang terbagi [Completed]

Part 7 || Ibu mertua

Cintailah dia yang bisa mendatangkan kecintaan kepada Allah SWT

-Ustadz Jefri Al Bukhori

...

Melda dan Reyhan masuk kembali ke dalam kamar hotel, setelah selesai makan di salah satu restoran yang ada di sana.

"Aduh punggung ku" Melda meliuk kan tubuh nya ke kiri dan kanan hingga berbunyi krekk.

"Pegel?" Tanya Reyhan.

"Enggak mas, cuman sakit doang, biasalah" Melda mendudukan tubuh nya pada sofa, dan membuka beberapa coklat dan permen yang ia beli sebelum kembali ke hotel tadi.

Reyhan hanya menganggukkan dan ikut duduk di samping Melda.

Melda menguyah coklat nya sambil menatap dinding kamar nya, berkecamuk dengan segala pikiran nya sendiri.

Reyhan melirik Melda yang sedari tadi hanya diam, mulutnya saja yang bergerak mengunyah coklat.

Reyhan mencoba mendekati wajah Melda, namun Melda tak ada pergerakan, benar saja istrinya itu sedang melamun.

"Sayang"

"Melda"

"Sttt heii Mel"

Tak ada jawaban dari Melda, entah pikiran apa yang sedang berputar dalam otak nya, hingga panggilan dari Reyhan tak tergubris oleh nya.

Reyhan menyentuh tangan Melda, saat itulah gelembung pikiran Melda pecah.

"Eh, kenapa mas?" Reyhan hanya menggeleng pelan.

Tiba-tiba handphone Melda berbunyi, Bunda Zena, itu yang terpampang jelas di layar handphone Melda.

"Siapa Mel?"

"Bunda mas"

"Ya sudah angkat"

"Iya"

"Assalamualaikum bunda"

"Wallaikumsallam mantu ku sayang, gimana kabar anak bunda yang cantik ini?"

"Alhamdulillah, baik bunda"

"Kamu seneng disana nak?"

"Seneng bunda"

"Mau bunda belikan apart disana?"