Part 75 || Bandung

1.2K 71 1
                                    

Ancaman ku bukan sekedar omong kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ancaman ku bukan sekedar omong kosong

...

Melda dan Kesya kini tengah berada di perjalanan menuju Rumah Sakit tempat Sandra di rawat.

Reyhan sudah pulang sedari tadi, dan Melda berpamitan ingin mengantar Kesya untuk belanja skincare.

"Nanti kalau kondisi nya makin parah gimana?" Tanya Melda.

"Bagus dong" Jawab Kesya asal.

"Heh gak boleh gitu" Melda memukul pelan lengan Kesya.

"Ahh aman-aman, yakin deh gue, batu bata kek dia mah gretakan begini doang kecil" Jelas Kesya.

"Gitu ya?"

"Percaya sama gue"

Akhirnya mereka sampai disana, di tempat Sandra terbaring sendirian dengan selang infus yang menjalar di tubunya.

"Suster yang jagain ini cewek ya?" Tanya Kesya yang melihat seorang suster duduk di samping Sandra.

"Iya mbak"

"Pergi dulu bisa, kami mau ngobrol penting" Titah Kesya.

"Maaf mbak, kata pak Reyhan tadi Bu Sandra tidak boleh di ajak bicara dulu" Jelas Suster itu.

Melda menyandarkan tubuhnya pada dinding dan menarik ujung bibirnya membentuk sebuah senyuman.

"Saya kenal suaminya, bisa tolong keluar gak" Gretak Kesya.

"Keluaarr" Bentak Kesya yang membuat suster itu segera keluar dari ruangan.

"Gitu kek, kesell" Melda menyugar rambutnya kebelakang.

Melda terkekeh dan segera berjalan menuju tempat Sandra berbaring.

"Hallo, ketemu lagi kita" Sapa Melda.

"Kamu ngapain kesini?" Sarkas Sandra.

"Mana suster Ambar, suster" Teriak Sandra.

Kesya mendekat dan membuat bibir Sandra diam mengatup "Gue bunuh dia" Ucap Kesya pelan.

Melda memukul bahu Kesya dan membuat Kesya segera mundur.

"Gak di gretak gak diem, heran" Keluh Kesya, ia mendudukan dirinya di sofa dan memakan buah yang ada disana.

"To the point ya Sandra" Ucap Melda, ia mengeluarkan sebuah kertas dengan data diri Sandra.

Surga yang terbagi [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang