Surga yang terbagi [Completed]

Part 19 || Cemburu

Wanita bisa memendam rasa cinta nya
1 tahun, 2 tahun, bahkan 3 tahun
Namun wanita tidak bisa menahan rasa cemburu
Walau hanya 1 detik

-Ali bin abi thalib

_

Melda masih diam membisu di dalam mobil, Reyhan benar-benar tidak tahan jika harus di diamkan oleh Melda lebih lama lagi, dirinya lebih suka jika Melda mengeluarkan nya dengan ocehan ocehan menggemaskan yang keluar dari bibir mungil nya.

"Sayang, mau mampir beli jajan gak?" Tanya Reyhan yang memecahkan keheningan di antara mereka.

"Enggak"

"Yakin?"

"Iya, anterin aku pulang, nanti kamu telat katanya ada operasi" Jawab Melda yang tak sedikit pun melirik ke arah Reyhan, Reyhan hanya menganggukkan setuju, karena memang itu kenyataan nya.

Reyhan mencium kening Melda lama, setelah berpamitan dan Melda keluar dari mobil, Reyhan melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi.

Ia tak ingin pagi nya harus berurusan dengan kepala rumah sakit yang sangat menjengkel kan karena ia telat.

Renata masih diam mematung setelah kepergian pasutri tadi, ia merutuki dirinya berkali-kali, perhatian tadi terlalu mencolok untuk seseorang yang sudah menjadi suami orang.

"Gila kamu ta" Renata mengacak-acak rambut nya prustasi, bagaimana bisa ia berbuat demikian bahkan di saat istri dari laki-laki yang ia cintai juga berada disana.

Ia beranjak dari pintu untuk masuk lagi ke dalam, ia harus bersiap siap untuk bekerja.

Moca's cafe benar-benar pelampiasan terbaik dan paling aman untuk Renata, disana ia bisa menyibukan diri dan tidak terus terbelenggu dengan Reyhan.

Meskipun gaji nya tak seberapa itu cukup untuk menyewa kontrakan di dekat dekat sini, untuk biaya lahiran entah lah nanti ia fikirkan lagi, bagaimana ia memutar uang nya agar cukup untuk biaya persalinan.

_

Melda tengah asyik vidio call dengan teman kuliah nya di Amsterdam.

"Meldaaaaa" Teriak seorang gadis dari sebrang sana.

"Apa bby, kangen banget mau ke Amsterdam ah" Ucap Melda asal.

"Gue aja yang ke Indonesia, lagian gue kangen papi"

"Really?"

"Iya dong, kangen Melda juga"

"Aww soosweett"

"Udah ya aku mau naik pesawat dulu"

"Mau kemana? "

"Indonesia"

"Lah sekarang?"

"Iya ahaha see you"

Gadis itu mematikan telefon nya sepihak, mood Melda meningkat lebih banyak ketika tau sahabatnya akan datang ke Indonesia.

Namanya Nakesya Gabriella Handoko, lahir di Jakarta namun besar di Amsterdam, orang tua nya bercerai ketika umur nya 10 tahun dan Kesya ikut ibu nya di Amsterdam.

Dia sama seperti Melda, berdarah Indonesia dan Belanda, ia beragama kristen, meskipun begitu tak menghalangi persahabatan mereka.

Ia memiliki seorang kakak laki-laki yang sudah menaruh hati pada Melda sejak Melda masih gadis, namun karena perbedaan agama laki-laki itu menepiskan cinta nya, dan memilih persahabatan nya.

Namanya Kai Fizelard Handoko, hanya berbeda 2 tahun dengan Kesya, laki-laki bermata abu-abu bercampur coklat itu sangat mampu untuk menghipnotis siapa saja yang menatap nya.

Mereka berdua sedang perjalanan menuju Indonesia, dengan alasan merindukan ayah mereka, namun nyatanya mereka ingin liburan.

Melda kali ini sudah sibuk berkutat dengan laptop nya, ia mencari tahu siapa itu Renata, cukup mudah bagi Melda, bahwasan nya ia di didik pintar dan cekatan oleh orang tuanya.

Orang tuanya juga pemegang perusahaan yang cukup besar di Amsterdam, dari sana lah Melda belajar dari pengawal pribadi ayah nya, bagaimana cara mencari tahu identitas orang hanya dengan sepenggal nama.

Melda menatap ragu, apa benar jika dia istri dari Wisnu Pratama, pengusaha yang sangat terkenal di Indonesia, ZE Compeny, Melda menutup mulut nya dengan kedua tangan, matanya membulat mengetahui siapa sebenarnya perempuan itu.

"Kenapa nasib mu bisa berubah secepat ini?"

Melda menutup kembali laptop nya, perutnya berasa berputar-putar, seperti ada segerombolan benda yang masuk ke dalam perutnya.

Udah si gitu aja
Sabar, aku tuh pecinta alur lambat

Haha pembohongan publik, aslinya mah kagak, cuman emang mau di puter lagi biar bisa buat banyak part wkwkwk

See you dada babayy