Bahkan aku tidak tau, sehancur apa diriku jika kamu benar-benar lepas dari ku.
-Reyhan Adi Wiputra
...
Melda menyandarkan kepalanya pada pundak Reyhan, pikiranya berkecamuk, ia ingin pulang, ia tiba-tiba rindu pada kota kelahirannya."Sayang, maafin mas yaa" Ucap Reyhan tiba-tiba.
"Maaf buat apa?" Tanya Melda heran.
"Mas udah ninggalin kamu dua hari"
"Gak papa mas"
"Mas, lanjutin cerita yang Fatimah sama Ali dong" Timpal Melda, sebentar saja ia ingin melupakan hal gila ini, sebentar saja.
"Boleh, mau sambil tidur atau kayak gini aja??" Tanya Reyhan.
"Kayak gini aja enak"
"Okey, sampai mana kita, emm sampai Ali jatuh hati sama Fatimah ya?"
"Gak tau mas, aku tidur" Melda terkekeh pelan.
"Ya udah mas lanjut ya" Ucap Reyhan dan di balas anggukan oleh Melda.
"Kecantikan putri Rasulullah tak hanya jasmaninya, tapi rohaninya melintasi batas hingga langit ke tujuh" Ucap Reyhan mulai bercerita.
"Pada suatu saat Fatimah di lamar oleh Abu Bakar Ash Shiddiq, Ali terkejut dan tersentak jiwanya, Ali merasa belum ada apa-apanya di bandingkan dengan Abu Bakar, dari segi finansial Abu Bakar seorang saudagar, tentu akan lebih bisa membahagiakan Fatimah"
"Ali ikhlas, namun ternyata lamaran Abu Bakar di tolak sama Rasulullah, Ali langsung tumbuh lagi harapan nya, tapii" Ucapan Reyhan menggantung.
"Tapi apa mas??" Tanya Melda yang sedari tadi mendengar kan Reyhan dengan seksama.
"Tapi kemudian muncul laki-laki yang gagah perkasa dan pemberani yang datang melamar Fatimah, seseorang yang masuk islam nya mengangkat derajat kaum muslimin, seseorang yang di beri gelar Al-Faruq"
"Umar bin Khatab kann mass" Tebak Melda.
"Bener banget istriku"
"Harapan Ali pupus lagi, tapi lamaran Umar di tolak sama Rasulullah, Ali makin mikir, Umar aja di tolak gimana ama dirinya" Melda terkekeh pelan mendengar gaya bicara Reyhan.
"Gak selesai sampai situ yang, Abdurrahman bin Auf juga datang melamar Fatimah, dengan membawa 100 unta bermata biru dari Mesir, dan 10.000 dinar"
"Kalau di rupiahin berapa mas?" Tanya Melda.
"Sekitar 55 Milyar"
"Maasyaallah"
"Tapi lagi-lagi di tolak oleh Rasulullah, lamaran bermilyar milyaran tuh di tolak"
"Ali makin galau yang, 55 Milyar di tolak loh"
"Wah kamu dulu ngelamar aku pakai rumah atas namaku aja udah keren banget ya mas, apa lagi 55 Milyar" Melda menggelengkan kepalanya.
"Iya dong, Reyhan"
"Narsis, lanjut aja lanjutt" Sinis Melda, Reyhan terkekeh pelan dan melanjut kan ceritanya.
"Usman bin Affan juga memberanikan diri buat lamar Fatimah, dengan membawa mahar yang sama kayak yang di bawa Abdurrahman bin Auf"
"Tapi di tolak lagi, makin bingung Ali, makin galau, makin bimbang"
"Tapi para sahabat Ali ni ngomporin Ali supaya melamar putri Rasulullah"
"Karena di komporin tuh, Ali memberanikan diri buat berjumpa sama Rasulullah, untuk menyampaikan niat nya, meminang putri nabi, untuk di jadikan istrinya"
"Sampai sana tuh Ali diem, diem aja sampai Rasulullah tanya wahai putra Abu Thalib, apa yang engkau inginkan"
"Ali diem, terus jawab, suaranya agak geter dikit tuh yang, Ali jawab gini Ya Rasulullah aku hendak melamar Fatimah"
"Denger jawaban Ali, Rasulullah gak kaget, terus Rasulullah tanya sama Fatimah, posisinya Fatimah gak di ruang tamu, jadi Rasulullah ninggalin Ali di ruang tamu buat nanya ke Putrinya"
"Pas di tanya sama Rasulullah, Fatimah diem, tandanya iya, biasa cewe malu-malu" Ucap Reyhan dengan nada sedikit menyindir Melda.
"Apaan sih mas, ish reseh deh"
"Terus Rasulullah balik lagi ke Ali, Apakah engkau punya sesuatu untuk di jadikan mahar wahai Ali??"
"Ali jawab, Aku hanya memiliki seekor unta, sebuah pedang dan sebuah baju zirah dari besi ya Rasulullah"
"Rasulullah menjawab, Wahai Ali, tidak mungkin kau berpisah dengan pedang mu, karena dengannya lah kamu membela diri dari musuh Allah SWT, dan seekor unta untuk dirimu mencari nafkah, jadi aku terima baju besimu, jadikanlah mahar untuk putriku"
"Di terima tuh yang, bayangin aja saudagar kaya raya di tolak, 55 Milyar di tolak"
"Ali seneng banget tuh yang lamaran nya di terima, Rasulullah bilang gini, ini yang paling mas suka"
"Gimana tuh" Tanya Melda.
"Sebelum kamu melamar Fatimah di dunia, Allah sudah lebih dulu menikahkan kalian di langitt"
"Ih maasyaallahh" Wajah Melda memerah, entahlah dia ikut merasa bahagia.
"Selesaii"
"Yeyy" Melda bertepuk tangan ringan yang membuat Reyhan gemas.
"Anna uhibbuki Fillah Zawjati" Ucap Reyhan tiba-tiba yang membuat tepuk tangan Melda terhenti seketika.
"Di jawab dong" Titah Reyhan
"Anna uhibbuka Fillah Zawji" Jawab Melda, Reyhan terkekeh pelan dan mencium sekilas pelipis Melda.
Air mata Reyhan meluruh tanpa sepengetahuan Melda, dan tanpa seizin Reyhan, ia berfikir entah bagaimana nanti jika Melda lepas dari genggaman nya.
Melda juga berkutat pada pikiran nya,ceritanya sama namun suasana nya berbeda, itu lah yang Melda rasakan.
Di selingi dikit biar ga kaku🤣
Kalau ada yg salah dengan cerita nya mohon dibenarkan yaw
KAMU SEDANG MEMBACA
Surga yang terbagi [Completed]
Short StoryAwal pengetikan: 20 Desember 2021 Publikasi: 1 Januari 2022 End: 15 Juni 2022 Jangan terfokus pada beberapa tags yang saya pasang, disini saya cuma menggambarkan kehidupan after akad. Aku fikir kapal ku ini benar-benar di kendalikan oleh seorang nah...