Part 35 || Rendang

813 40 1
                                    


Aku mencintaimu seluas alam semesta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mencintaimu seluas alam semesta.

_

Di kursi balkon kamar atas, Melda tengah menatap langit yang kosong, Reyhan menarik bahu Melda sehingga Melda tertidur di paha Reyhan.

Tangan Reyhan senantiasa membelai pelan perut Melda yang bisa dikatakan masih rata.

"Allahumma sholi sholaatan kaamilatan wasallim salaaman"  Ucap Reyhan memulai sholawat, dengan tangan yang masih terus mengusap perut Melda, katanya sholawat nariyah bagus untuk ibu hamil.

"Taamman 'alaa sayyidina muhammadinil ladzii".

" Tanhallu bihil 'uqodu wa tanfariju bihil kurobu wa tuqdhoo bihil hawaa-iju wa tunaalu bihir-roghoo-ibu".

"Wa husnul khowaatimi wa yustasqol ghomaamu bi wajhihil kariimi wa 'alaa aalihii wa shohbihi fii kulli lamhatin wa nafasin bi 'adadi kulli ma'luumin la".

"Ya robbal 'alamin" Tangan Reyhan menyentuh hidung mungil Melda.

"Yang aku pengen makan rendang" Ucap Reyhan tiba-tiba, yang membuat Melda sedari tadi memejamkan matanya menikmati angin dan suara Reyhan, membuka mata nya tiba-tiba.

"Ngidam kamu, boncel kayanya pindah kesini deh" Melda menoel-noel perut Reyhan.

"Astagfirullah mulut mu itu loh yang" Reyhan menyentil pelan bibir Melda.

"Pesen aja deh mas, aku gak bisa masak rendang" Keluh Melda, ia memeluk pinggang Reyhan dengan niat ingin tidur sebentar.

"Ada internet, ayo carii" Ajak Reyhan.

"Ya Allah mass" Melda menaik turunkan kakinya gemas.

"HR : Tirmidzi dan Ibnu Majah" Ucap Reyhan yang membuat kaki Melda berhenti seketika.

"Iya ayo suamiku, ngancem nya suka pakai hadist" Reyhan terkekeh pelan, dan menarik pelan tangan Melda untuk ke dapur.

"Bibi pulang kampung ya mas?" Tanya Melda yang melihat rumah nampak sepi.

"Iya anak nya sakit"

"Innalillahi"

"Ayo ayo masak, semangat sayang" Reyhan memijit mijit pelan pundak Melda dengan maksut menyemangati.

Melda menggulung rambutnya tinggi, dan memakai celemek agar baju nya nanti tidak kotor.

"Yuk pertama apa dulu?" Tanya Melda pada Reyhan.

"Siapin daging" Ucap Reyhan yang tengah membaca resep dari internet.

Melda segera membuka kulkas, mengambil daging, dan memotong nya dadu-dadu.

"Halusin bumbu"

"Lah bumbu nya apa-apa mas??"

"Oh ini daun jeruk, serai, di suruh memarkan, di tonjok gitu yang?"

"Di geprek sayang"

"Asam kandis" Sambung Reyhan.

"Asam kandis itu apaan yang, asem yang buah itu, yang dari pohon itu?"

"Mana mas tau yang"

"Reseh kamu tuh" Melda membuka lemari atas dan mencari toples tempat rempah-rempah.

Jujur Melda benar-benar tidak bisa memasak rendang, ia hanya mengituki instruksi dari chef dadakan yang ada di depan nya itu.

"Tumis bumbu dengan sedikit minyak goreng hingga wangi" Ucap Reyhan.

"Masukkan batang serai, daun jeruk, asam kandis dan garam, aduk rata"

"Tuangi santan dan dididihkan, masukkan daging"

"Masak dengan api kecil selama beberapa jam sampai daging empuk dan bumbu kecoklatan sesuai selera"

"Siap chef" Balas Melda iseng.

Reyhan segera bangkit dari kursi, menyusul Melda yang sedang sibuk mengatur api kompor.

"Masak apa kamu?" Tanya Reyhan, ia berlagak seperti seorang chef terkenal yang sering masuk TV.

"Rendang chef" Balas Melda meladeni drama Reyhan.

"Plating nya tolong yang cantik ya, karena keindahan itu perlu, karena yang masak itu ciptaan Allah yang paling indah, jadi gak perlu indah-indah deh"

"Dih apaan sihh mass"

"Cie malu"

"Dih"

"Cie blushing"

"Wah ngajak berantem kamu mas"

"Hmm aroma rendang nya" Ucap Reyhan mengalihkan pembicaraan.

"Aduh jadi pengen meluk yang masak"

"Dih gamau yaa" Melda memundurkan tubuh nya, dan membuat Reyhan semakin gencar untuk memeluk nya.

Rasanya seperti kembali seperti dulu, bermain, saling menggoda, bercanda, dan kejar-kejar an.

Semenjak opini masyarakat berubah arah, kini mereka tak lagi mendengar nama Renata, bahkan Renata sudah tidak lagi tinggal di Dream Hotel, entah kemana perginya, tak ada seorang pun yang tau.

Surga yang terbagi [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang