Part 77 || Akhir

2K 109 8
                                    

Cukup dan selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cukup dan selesai

...

"Sayang" Pagi-pagi sekali, Reyhan sudah sibuk mencari dimana kaos kaki nya.

Melda menghembuskan nafasnya pelan, padahal ia tengah menyiapkan roti untuk Reyhan.

"Apa lagi yang ilang?" Tanya Melda.

"Kaos kaki aku masak hitam putih gini" Ucap Reyhan sambil menenteng dua kadis kaki berbeda warna.

"Coba di laci"

"Gak ada yang"

"Awas aja ya kalau yang nyari ketemu" Melda berjalan ke arah lemari.

"Gak ada yang, udah aku cari tad-" Ucapan Reyhan tergantung kala melihat Melda menenteng kaos kaki sepasang.

"Ini apa?"

"Ehehe kaos kaki" Jawab Reyhan sambil terkekeh.

"Cari itu pakai mata, jangan pakai mulut" Gerutu Melda.

"Iya sayang maaf" Reyhan mencium sekilas pipi Melda.

"Udah ah cepet turun, udah siang" Melda kembali ke bawah untuk melanjutkan membuat sandwich untuk Reyhan.

Suster Ambar tengah berdiri mematung melihat Sandra yang semakin hari terlihat semakin parah keadaanya.

Ia sedikit menjauh kala ponselnya berdering memperlihatkan Reyhan yang tengah menelfonnya.

"Selamat pagi pak"

"Ya pagi, bagaimana?"

"Bu Sandra di pindahkan ke ruang ICU pak, dan sampai sekarang Bu Sandra belum sadar"

"Innalilahi, iya saya kesana sekarang"

"Baik pak"

Reyhan segera melajukan mobilnya ke Rumah Sakit tempat Sandra di rawat.

Ia tidak menyangka bahwa kondisinya akan separah ini.

Reyhan segera masuk ke ruang ICU untuk menengok Sandra.

Jujur meskipun pada dasarnya Reyhan tak mencintai Sandra, ia seakan ikut merasakan kegelisahan dari raut wajah Sandra.

"Kamu pasti sembuh San" Ucap Reyhan di samping Sandra.

Surga yang terbagi [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang