Part 6 || Ngidam

1.5K 93 1
                                    

Allah telah menuliskan resah, sepaket dengan indahAllah juga berikan ujian, beserta dengan jawaban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Allah telah menuliskan resah, sepaket dengan indah
Allah juga berikan ujian, beserta dengan jawaban.

-Islamquotes

...

Hari sudah mulai sore, Melda masih betah bergelut dengan kasur nya, sedangkan Reyhan hanya menunggu sang ratu bangun sambil membaca al-qur'an.

Sekitar jam 16.00 akhirnya mata Melda sudah ingin terbuka, Reyhan segera menuntaskan acara murojah nya.

Ia bangun dan menyusul Melda yang masih berusaha mengumpulkan nyawa nya.

"Sayang, udah sore loh" Reyhan mengelus-elus pelan pipi Melda.

Namun bukan nya bangun Melda malah memeluk lengan Reyhan, dan mencoba kembali pada tidurnya.

"Astagfirullah, eh ayo bangun nanti tidur lagi"

"5 menit mas" Jawab Melda dengan suara serak nya.

"Malah nawar, mas mau jajan kamu nitip apa ikut? " Tanya Reyhan yang sudah pasti langsung mendapat respon bagus dari Melda.

"Aaa ikut, Melda bangun ini bangun" Melda segera berdiri dengan tubuh yang sedikit gontai.

"Nah nah, darah rendah" Reyhan memegang tangan Melda agar tak terjatuh ke lantai.

Reyhan menarik Melda supaya duduk sebentar, namun bukan di kasur ataupun kursi, melainkan di pangkuan Reyhan.

"Mas, gelap aduh" Keluh Melda yang masih coba mengerjap kan matanya.

"Makanya kalau mau bangun duduk dulu sayang" Reyhan memijit pelan kepala Melda.

"Maasyaallah enak nyaa" Ucap Melda yang merasakan nikmat nya di pijit oleh suaminya.

Reyhan terkekeh pelan, selang beberapa menit akhirnya Melda berdiri dari duduk nya.

Mata Melda membulat sempurna kala melihat sesuatu di sarung suaminya.

"M-mas" Melda menunjuk sarung Reyhan.

Reyhan menatap Melda heran, lalu beralih menatap sarung nya.

"Heh astagfirullah" Reyhan segera berdiri dari duduk nya.

"Maaf mass" Melda tertunduk menatap kakinya.

"Total kamu minta maaf ke mas hari ini udah berapa ya sayang?" Tanya Reyhan.

"Banyak" Melda masih terus menunduk, memainkan kakinya.

Reyhan menangkup pipi Melda "Istriku yang cantik, sekarang mandi, mas mau ganti baju dulu, okee, gak papaa sayang, ini bukan salah kamu" Ucap Reyhan panjang lebar dan di balas anggukan oleh Melda.

Setelah Melda masuk ke dalam kamar mandi, Reyhan menghembuskan nafasnya kasar, sambil mencoba menahwan tawa, untung sedikit jadi tidak tembus sampai kulit Reyhan.

Reyhan mengganti sarung nya, dengan sarung yang bertuliskan aksara jawa, dengan kaos hitam dan waistbag yang bertengger di pundak Reyhan.

"Udah mass" Melda keluar dari kamar mandi dengan tunik hitam polkadot, serta hijab warna hitam favoritnya.

"Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban" Mata Reyhan benar-benar berbinar melihat bidadari surga di depan nya.

"Jangan lihat lama-lama, malu aku mass" Ucap Melda malu-malu.

"Masyaallah, udah ayok" Reyhan menggengam tangan Melda, keluar dari kamar dan berjalan menuju warung-warung yang ada di sekitar sana.

"Mas" Melda menarik lengan baju Reyhan.

"Apa sayang?"

"Mau Es kelapa muda"

"Eits gak boleh minum Es"

"Sekali aja yaa, pengeen"

"No princes"

"Sekalii aja"

"Sekali ya??"

"Iya, sekali"

"Oke, ayo beli"

"Yeeee, makasih sayang" Ucap Melda pada Reyhan yang diam mematung.

"Apa tadi, coba di ulangi?"

"Apa?"

"Tadi sa apa?"

"Sayang" Melda terkekeh melihat wajah suaminya yg sedikit memerah, memang cukup jarang Melda memanggil suaminya itu dengan sebutan SAYANG.

"Yaallah, masyaallah" Reyhan tersenyum, tak tahan ingin mengacak-acak hijab Melda, tapi niat nya harus tertahan karena Melda akan marah jika hijab rapi nya teracak-acak.

Setelah antri beberapa menit, akhirnya Reyhan membawa satu buah es kepala muda beserta kelapa nya.

"Yeeee, minum ess" Melda bertepuk tangan kecill.

"Kok cuma satu, mas gak mau?" Tanya Melda yang melihat suaminya hanya membawa 1 es kelapa muda.

"Kamu aja" Reyhan ikut duduk di samping Melda, memandang lautan yang terbentang luas.

"Mau gak?" Tawar Melda pada Reyhan.

"Kamu minum duluan aja"

"Nanti gak sopan, mas duluan deh baru Melda" Melda menggeser kelapa mudanya ke depan Reyhan.

"Ahaha astagfirullah, iya sayang iya" Reyhan meminum es kelapa muda itu, bukan meminum sebenarnya hanya menempelkan bibirnya pada sedotan.

"Sudah, sekarang kamu yang minum" Reyhan kembali menggeser kelapa mudanya di depan Melda.

Tanpa ragu Melda minum di bekas bibir Reyhan.

"Biuh masyaallah makin seger kalau begini" Ucap Melda dan mendapat sentilan pelan dari Reyhan.

"Mesum" Ucap Reyhan.

"Astagfirullah, engga loh ihh" Bibir Melda mengerucut tanda tak suka.

"Iya enggak, habiskan nanti kita beli makan"

"Okeyy"












Apa ya gak tau mau ngomong apa
Intinya mah gatau mau ngomong apa 😂😂

Part ini di tulis
25-12-21

Surga yang terbagi [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang