Part 21 || USG

1.2K 66 0
                                    

Bahagia itu bukan di cariTapi di ciptakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bahagia itu bukan di cari
Tapi di ciptakan

_

Reyhan duduk di samping Melda yang sedang menikmati boba pesanan nya tadi.

"Mel" Panggil Reyhan.

"Apa?"

"Masih marah?"

"Masing dong"

"Mas harus apa biar kamu gak marah?"

"Peluk"

Reyhan tersenyum, sepertinya Melda sudah tidak benar-benar marah.

Reyhan memeluk Melda dengan segala kelembutan dan kasih sayang.

"Mas" Reyhan sangat menyukai panggilan itu, amat sangat.

"Apa sayang?"

"Aku tadi pagi mual-mual lagi"

"Kamu sakit?? Ayo ke dokter" Panik Reyhan.

"Bukan itu"

"Terus?"

"Eng a-anu kata mbok tadi itu tanda-tanda hamil muda" Melda memainkan sedotan nya, ia tak mau menatap Reyhan.

Mata Reyhan membulat sempurna, bibir nya berkedut menahan senyuman, entah belum pasti tapi ia sudah amat sangat bersyukur.

"Kita cek ya" Ajak Reyhan yang di balas anggukan oleh Melda.

Di perjalanan menuju Rumah Sakit, tangan Reyhan tak mau lepas dari tangan Melda.

"Kamu udah telat berapa hari?" Tanya Reyhan.

"Ih kan aku baru libur kemarin pas di lombok" Jelas Melda.

"Libur 2 hari terus udah enggak"

"Terus pas di rumah itu, terus itu, terus tiba-tiba aku pengin mie ayam, terus kerak telor, boba, toppoki, mau kamu juga" Jelas Melda panjang lebar, Reyhan menahan senyuman nya kala Melda menjelaskan hal itu itu dan itu.

"Itu itu apa" Goda Reyhan.

"Ya itu pokok nya, malu aku mas" Melda menutupi wajah nya dengan hijab nya, ia sedikit memperlihatkan matanya dan melirik ke arah Reyhan yang sudah tertawa lepas.

"Gemesin banget istri aku" Tangan Reyhan beralih pada hijab instan milik Melda, Reyhan cukup berani jika mengacak acak hijab instan Melda, asal bukan hijab pasmina dan segiempat saja ia akan aman.

Sesampainya di rumah sakit, Melda memilih dokter Jenika untuk mengecek apakah benar ia sedang hamil.

"Hallo selamat siang pasien spesial ada keluhan apa?" Tanya Jenika pada dua pasutri yang duduk di depan nya.

"Mual, moodyan, suka parfum nya mas Rey, tiba-tiba pengen ini itu" Jelas Melda tiba-tiba, padahal niat Jenika adallah menggoda mereka.

"Oke, berbaring kita coba usg ya" Titah Jenika yang di balas anggukan oleh Melda.

Surga yang terbagi [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang