Surga yang terbagi [Completed]

Part 53 || Datang Bulan

Dua surga dalam satu rumah tangga

...

Setelah memastikan Melda masuk ke dalam rumah dengan aman, Reyhan dengan buru-buru memutar setirnya untuk menuju rumah Sandra.

"10 menit gak akan cukup" Keluh Reyhan.

Ia mengambil ponselnya dan mencari nama Sandra untuk ia hubungi.

"Assalamualaikum kenapa a'?" Tanya Sandra.

"Waallaikumsallam, saya ke rumah kamu nanti bakda Dzuhur gak apa-apa?" Tanya Reyhan.

"Iya a"

"Masih sakit?"

"Sedikit"

"Obat pereda nyeri yang saya kasi semalem diminum dulu"

"Iya a' udah"

"Ya sudah, assalamualaikum"

"Waallaikumsallam"

Reyhan segera melajukan mobilnya, hari ini ia akan telat beberapa menit, mungkin suster Mika sedang mencari dirinya.

Sandra tengah diam duduk di ruang tamu, suara Reyhan yang menyauti Melda tadi sangat lembut dan penuh dengan kasih sayang.

Tidak seperti jika Reyhan pada dirinya, singkat padat dan jelas.

Sandra menghembuskan nafasnya pelan, posisinya sebagai istri kedua benar-benar sangat terasa, dia bukanlah prioritas bagi Reyhan, namun ia hanya di anggap sebuah tanggung jawab.

"Sakit banget yaallah" Keluh Sandra, air matanya terus terusan keluar.

"Aku mau kamu mas, mau kamu sepenuh nya gak mau berbagi"

Akhirnya jam sudah menunjukkan pukul 12.00 WIB, Jakarta yang tadi pagi di landa gerimis, siang ini sang Surya lah yang menang dan memancarkan sinarnya melawan gerimis.

Sandra sudah sibuk di dapur menyiapkan makan siang untuk Reyhan, karena ia berjanji akan datang bakda Dzuhur.

Tak lama terdengar suara ketukan dari luar, Sandra segera berlari dan membukakan pintu.

"Masih sakit perutnya?" Tanya Sandra setelah pintu terbuka.

"Udah enggak begitu a', eh ayo masuk aku udah masak buat a'a" Ajak Sandra, mau tidak mau Reyhan harus menuruti apa kata Sandra.