Part 67 || Rumah Sakit

1.4K 79 23
                                    

Gak semua hal yang kita suka, harus kita miliki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gak semua hal yang kita suka, harus kita miliki.

-Rintik sendu

_

Sandra menatap nanar seluruh ruangan, sore ini ia merasa kesepian karena kedua orang tuanya pulang untuk mengambil beberapa baju.

"Kamu harusnya mati Mel" Racau Sandra.

"Andai aja kamu gak ada, Reyhan pasti disini nemenin aku"

"Bahkan di saat aku benar-benar di vonis kanker darah, cinta mas Rey masih sepenuhnya milik kamu"

"Aku iri mel, aku cemburu sama kamu, aku gak rela kalau Reyhan lebih sayang sama kamu dari pada aku"

"Kamu harusnya relain Reyhan buat aku, aku jelas jauh lebih baik dari kamu"

"Wow" Ucap seorang wanita yang membuat Sandra gelagapan.

"Siapa disana??" Teriak Sandra.

"Nakesya Gabriella Handoko" Ucap Kesya yang sedari tadi berada di balik pintu.

"Siapa kamu?"

"Gak kenal ya" Ucap Kesya.

"Mau apa kamu?"

"Lapor polisi si, atas tuduhan pencemaran nama baik, maybe"

"Atau atas tuduhan perebut suami orang??"

"Saya camkan sekali lagi, saya gak ngerebut milik Melda" Jelas Sandra yang geram dengan Kesya.

"Ooww okeyy" Ucap Kesya mengalah.

"Lapor polisi jangan??" Goda Kesya.

"Baj*ngan" Umpat Sandra.

"Wow" Kesya tertawa puas.

"Lihat, tadi anda bilang apa, aku jelas jauh lebih baik dari kamu, gitu kan ya??" Beo Kesya menirukan Sandra.

"Bahkan Melda gak pernah ngomong gitu, keliatan kok mana yang punya adab mana yang engga"

"Gak usah berbelit belit, mau kamu apa?"

"Aduh ngajak negosiasi ni mbak nya, cerai dah sono sama Reyhan"

"Jangan harap itu terjadi"

"Mati di penjara enak kali ya?"

"Kesyaaa" Teriak Sandra.

"Stt, jangan panggil saya pakai mulut kotor mu itu" Ucap Kesya yang semakin membuat  Sandra naik pitam, ia ingin sekali menjambak Kesya dari kasurnya.

Melda sudah melarang nya untuk tidak menemui Sandra, namun Kesya bukanlah gadis penurut, ia cukup bebal dengan siapa saja, bahkan larangan ibunya untuk tidak mondar mandir, Amsterdam-Jakarta pun tak di hiraukan gadis itu.

Kesya anaknya cukup nekat, jika ada orang yang ia sayangi di sakiti oleh orang lain.

"Gini deh, kenapa harus Reyhan" Tanya Kesya baik-baik.

"Karena cuma dia yang ada disana"

"Egois ya"

"Gue denger-denger dulu Reyhan sesuka itu ya sama Lo" Tebak Kesya.

"Kalau iya kenapa, dan aku yakin Reyhan masih suka sama aku" Ucap Sandra.

Kesya hanya mengangguk, semakin kesini ia makin tau bagaiman sifat asli dari Sandra.

Sandra yang katanya lulusan dari Kairo sana, wanita yang lembut dan sopan.

Namun saat Kesya menemuinya Sandra jauh dari kata itu.

"Tau gak kalau kamu harus cuci darah seminggu kurang lebih 3 sampai 4 kali" Tanya Kesya.

"Kenapa?"

"Ya gak papa, cuman apa lagi si yang mau lo banggain, gue bukan dari golongan agama kalian, namun gue yakin di setiap agama ada peraturan untuk memanusiakan manusia" Jelas Kesya.

"Tau apa kamu tentang agama kami"

"Gue emang gak tau, tapi gue tau cara memanusiakan manusia"

"Dan hal yang kalian lakuin ini di Sunnah kan di agama kalian, gue tau itu, tapi cara lo salah"

"Kamu tu bukan siapa-siapa disini"

"Jelas, tapi yang lo sakiti itu, Sabahat gue" Sarkas Kesya.

"Cihh, sahabat doang kamu bela sampai segitunya" Sinis Sandra.

Kesya tertawa akan pernyataan Sandra "Gak punya sahabat ya makanya ngomong gitu"

"Jaga mulut kamu" Peringat Sandra.

"Ups orang yang gak bisa jaga perilaku ngingetin orang buat jaga mulut" Kesya tertawa.

Memang gadis ini cukup menjengkelkan dan tengil, itulah mengapa dia belum pernah pacaran bahkan di usianya yang sudah hampir menginjak 20 tahun.

"Puncak komedi" Timpal Kesya.

Kesya diam dan bertepuk tangan sebentar "Hebat juga ya akting lo di hadapan Suami Lo itu" Kesya berdecak kagum.

"Ini yang katanya lemah lembut itu??"

"Arogan ahh"

"Balik dulu deh gue, gue balik pas pemakaman lo ya" Ucap Kesya.

"Siall"

"Shalom" Kesya mengedipkan sebelah matanya dan mengjentikan jarinya.

Sandra hanya diam menatap Kesya hingga ia tertelan pintu dan dinding yang menjadi penghalang antara kamar dan lorong.















Sad end aja gak si
Kita buat mati semua🤣

Atau Sandra aja kita buat mati

Tp kalau kata aku mati aja semua biar adil😭🙏

Speak up dong prend, yaallah masak aku tanya di cuekin mulu😭

Surga yang terbagi [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang