Sirius : 19. Blue Rose

8.6K 1.2K 324
                                    

"Gambar jelek! Bodoh. Lisa bodoh."

Saat itu, jam pulang sekolah baru saja tiba. Lisa yang hampir seluruh waktunya digunakan untuk menggambar sebuah mawar di sekolah, mendadak terdiam ketika salah satu temannya mengolok-olok hasil gambar milik gadis itu.

"Tidak bisa gambar! Bodoh." Lelaki bernama Aaron itu masih saja mengejek Lisa ketika semua teman-temannya sudah bersiap untuk pulang.

Lisa menatap kertas miliknya sejenak. Lalu bangkit berdiri dan hendak membalas ucapan Aaron, sebelum akhirnya niatan itu tertunda karena suara seseorang.

"Lisa-ya, ayo pulang." Sosok Jisoo muncul dari balik pintu kelas. Lisa yang melihat kakaknya, segera meraih tas dan berjalan cepat keluar dari ruangan itu.

Karena langkah Lisa yang cepat, Jisoo sedikit berlari untuk mengejar ketertinggalan. Dia gandeng tangan Lisa lalu tak sengaja mendapati sebuah kertas di tangan sang adik.

"Wah! Lisa menggambar lagi? Boleh Unnie lihat?" Jisoo hendak meraih kertas itu, namun Lisa justru menjauhkannya.

"Tidak. Gambarnya jelek."

Jisoo menatap wajah sang adik dari samping

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jisoo menatap wajah sang adik dari samping. Terlihat olehnya bahwa kini Lisa sedang menahan kesal dan sedih. Dan sejak kapan Lisa mengejek hasil gambarnya sendiri? Biasanya, gadis itu selalu percaya diri.

Karena tak mau memperburuk suasana hati Lisa, Jisoo memilih diam sampai mereka memasuki sebuah mobil yang terdapat seorang sopir di dalamnya.

Selama menempuh perjalanan pulang, Lisa sama sekali tak mengeluarkan suara. Padahal biasanya gadis itu selalu antusias melihat berbagai bangunan tinggi serta banyaknya manusia di trotoar.

Inilah yang Jisoo tak suka, ketika Haneul memutuskan memasukkan Lisa ke dalam sekolah. Ia tak bisa tahu apa yang adiknya itu alami disana.

"Lisa-ya, apa ada yang menjahili Lisa di sekolah?" tanya Jisoo berusaha membuat Lisa bicara. Tapi adiknya itu masih saja diam.

Ketika mobil itu tiba di mansion, Lisa langsung keluar dan berlari masuk. Membuat Jisoo panik dibuatnya.
"Lisa-ya, jangan berlari!"

Lisa tidak mendengar. Ia menaiki tangga secara terburu-buru padahal biasanya anak itu selalu memggunakan lift untuk naik.

Membuka pintu kamarnya dengan kasar, Lisa meremas hasil gambarnya lalu melempar kertas itu asal. Ia benar-benar merasa kesal dengan teman sekelasnya, Aaron.

"Lisa tidak bodoh! Lisa tidak bodoh!" Teriakan itu menggema. Lisa mulai tidak bisa mengendalikan amarahnya. Semua barang yang terlihat ia raih dan lempar ke segala arah.

"Aaron jahat! Lisa bisa menggambar!"

Brak~

Langkah Jisoo terhenti ketika baru saja masuk ke dalam kamar itu. Sebuah bingkai foto yang membentur kepalanya membuat Jisoo harus terdiam sejenak, karena rasanya sungguh sakit.

SiriusWhere stories live. Discover now