Sirius : 0. Prolog

21.8K 2K 345
                                    

Langit pagi itu cerah, ketika Lisa Kang sedang mendongak. Gadis kecil berambut cokelat itu tertawa bahagia melihat matahari kini memberikan cahaya yang luar biasa kepadanya dan makhluk bumi.

"Hei, idiot!"

Masih dengan senyuman lebarnya, anak berusia sepuluh tahun itu mendongak. Menatap seorang anak lelaki yang kini berdiri dengan angkuh. Sorot mata itu menandakan ketidaksukaan melihat Lisa yang kini sedang duduk di rerumputan sendiri.

"Uh, lihatlah senyumnya itu. Semakin memuakkan." Dari balik punggung anak lelaki itu, muncul seorang bocah perempuan yang seumuran dengan Lisa.

"Main? Ayo main!" Dengan riang, gadis kecil berponi itu mengangkat sebuah Nintendo Switch di tangan kecilnya.

Kang Yuju tersenyum sinis. Dia benar-benar membenci senyuman itu dari Lisa. Ah, tidak. Dia membenci semua hal yang ada pada diri Lisa. Lebih tepatnya, dia tak mau memiliki sepupu seperti Lisa.

Merasa sudah kesal karena Lisa terus tersenyum, bocah berambut hitam legam itu meraih sebuah batu yang tergeletak di rerumputan taman mansion kakeknya. Melemparkan benda padat itu ke arah Lisa.

Namun batu itu justru mengenai punggung bocah lain yang datang tiba-tiba dan memeluk Lisa erat. Ringisan tentu muncul ketika batu menghantamnya. Tapi melihat senyum Lisa yang tak luntur sedikit pun, gadis kecil berusia 12 tahun itu merasa sakitnya hilang seketika.

"Kenapa kau ingin menyakiti adikku?"

Jennie Kang bangkit berdiri dengan menatap kedua sepupunya dengan nyalang. Dia tak akan pernah terima jika seseorang menyakiti adiknya. Siapa pun itu.

"Ya! Jennie-ya. Apa kau tidak malu memiliki adik idiot seperti itu? Aku yang sepupunya saja sangat malu." Gerutu bocah lelaki yang seumuran dengan Jennie.

"Tidak. Justru aku bersyukur memiliki adik seperti Lisa. Setidaknya, dia tak seburuk kalian berdua." Jennie menarik tangan Lisa untuk meninggalkan taman itu. Lain kali, dia harus bicara pada kedua orang tua mereka untuk tak datang lagi ke mansion kakek mereka.

Tak pernah sekali pun Jennie rela jika adiknya di rendahkan, disumpah-serapah, hingga disiksa oleh sepupu mereka yang angkuh. Hanya karena Lisa terlahir sebagai penderita Spectrum Autisme.

- Prolog -

Lampung, 09 Oktober 2021

Note.

Ga nyangka banget ini cerita udah berdiam di draftku hampir satu tahun! 16 November 2020, cerita ini muncul saat aku lagi ngelamun di dalem kosan sambil meratapi perut yang kelaperan :)

Cerita ini sebenernya pengen ane up setelah Savage tamat. Tapi kayaknya lama banget, jadi mending di barengin aja.

Part 1 bakal up kalau rane yaws

SiriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang