9

394 67 3
                                    

Mentari pagi menyambut, jihyo merasa sedikit bisa menarik napas lega. Hari ini dia bisa memulai rutinitasnya bekerja kembali bersama umji. Jadi dia sejenak terbebas dari kekangan david.

Untung saja david berbaik hati memberi izin padanya untuk kembali bekerja. Kalau tidak dia bisa gila jika terus terkurung di rumah itu.

"Baiklah Vampir cina aku mengizinkanmu bekerja. Tapi ingat kau harus pulang tepat waktu memasak untukku dan ingat jika kau kabur, aku akan menemukanmu dan akan menyeret mu untuk kembali," ancaman david masih terkenang di kepala jihyo

Uh, Pemuda itu mengerikan.

Dan apa tadi katanya, karena suka melihat jihyo terus berdandan dengan bedak tebal sekarang dia memanggil jihyo dengan sebutan Vampir Cina.

Tuh kan, menyebalkan sekali dia, seenaknya saja mengganti nama orang.

Jihyo pun telah sampai di tempatnya bekerja, sebuah salon kecantikan yang menjadi naungannya untuk mencari uang, salon milik umji sang sahabat.

Jihyo baru saja melalui pintu kaca yang terbuka otomatis.

"jihyo akhirnya kau datang!" seru umji berdiri di depan pintu kaca menyambut jihyo dengan heboh.

Sejak tadi gadis ini telah menunggu kedatangan jihyo

"umji!" pekik jihyo saat tubuhnya tertarik oleh perempuan cantik itu.

Umji lalu mengarahkan jihyo duduk di kursi di dalam ruangannya, dia sudah tak sabar mendengar cerita pernikahan dari jihyo

"Bagaimana malam pertamamu?" sosor umji tak sabaran tanpa basa-basi.

Jihyo menggelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya itu.

Ck, ck ... Umji selalu saja antusias jika menyangkut david

"Apa yang kau harapkan! Tidak ada apa-apa yang terjadi di antara kami," ujar jihyo tak semangat ia hanya merasakan tubuhnya sangat lelah.

"Kau belum belah duren!" sosornya lagi.

Jihyo menatap malas sahabatnya yang selalu memikirkan hal mesum.

"umji, kau tahukan pernikahan ini seperti apa? Kami tidak akan melakukan itu, pernikahan kami hanya pernikahan paksa, dia tidak akan pernah berniat menyentuhku" jelas jihyo santai.

"Yah ..." nada umji terdengar kecewa mendengar cerita jihyo.

Ya ampun, jihyo hidup bersama dengan david yang sempurna dalam ikatan pernikahan ini kesempatan yang langkah dan harus di manfaatkan.

"Kau sangat beruntung menikah dengannya. Kenapa kau tidak menggodanya, kau berpakaian seksi di hadapannya. Dia pasti tergoda," saran umji memberi ide, matanya berbinar membayangkan ketika dikepalanya mengudara adegan jihyo menggoda presdir tampan itu.

Jihyo terkesiap mendengar saran gila umji, menggoda pemuda jutek itu untuk tidur bersama.

Jihyo pun memukul bahu umji kuat agar perempuan itu berhenti dengan pikiran mesumnya.

"Aduh hyo," keluh umji mengusap bahunya.

"Menggodanya, itu memalukan. Memangnya aku perempuan apaan!" ketus jihyo tak habis pikir.

"Tidak apa-apa kau menggodanya, dia kan suamimu. Awalnya memang malu-malu hyo, tapi lama kelamaan kau akan berakhir mual-mual," balasnya santai.

Apa dia bilang? Berawal dari malu-malu menjadi mual-mual, jihyo terlonjak.

Oh, astaga. Jihyo meraup wajahnya kasar, ya Tuhan tolong sedikit saja kurangi pikiran mesum sahabatnya ini.

"umji, bisa tidak sih kepalamu ini tidak mikirin hal mesum!"

[END] SI BURUK RUPA || JITZU Where stories live. Discover now