53

601 84 20
                                    

Di sebuah kamar. David tak hentinya menarik ke dua sudut bibirnya, menatap ke arah seorang perempuan yang sedang tak sadarkan diri di ranjang king size. Perasaannya meledak-ledak bak ada kembang api di dalam hatinya. Rasa cinta itu semakin berlipat-lipat, setelah mendengar ucapan dokter yang baru saja memeriksa keadaan jihyo, memberikannya kabar yang begitu membahagiakan. Ahhhh rasanya dia ingin berteriak saking bahagianya.

"Dia hamil, aku akan menjadi ayah," gumam david tak hentinya tersenyum, membayangkan buah cintanya telah berada di perut istrinya. Malam panas mereka telah menumbuhkan benih cinta.

Sementara itu di samping pemuda ini, seorang perempuan masih membeku seakan tak percaya dengan kabar yang ia dengar.

"Apa tzuyu! Jadi kalian sudah menikah di LA!" pekik sana bak di sambar petir mendengar pengakuan lelaki yang duduk di sebelahnya. Oh astaga adik dan sahabatnya telah menikah diam-diam di LA.

Ya setelah jihyo pingsan, david menghubungi sana, hanya sana ia tidak ingin membuat kehebohan yang masih dalam suasana pesta.

Sahabatnya ini pun datang dan menyuruh david membawa jihyo ke kamar. Lalu memanggil dokter untuk memeriksa keadaan jihyo. Dan di sinilah mereka berdua. Sepasang sahabat yang telah menjadi ipar.

David yang bahagia dan sana yang masih tak percaya. Dua mimik yang begitu berbeda.

David merotasi mata malas. Ya ampun bisakah dia meluapkan kebahagiaannya sejenak melihat istrinya. Dari pada menjawab cecaran pertanyaan dari sahabatnya ini yang merupakan kakak dari istrinya tercinta.

"Aku dan jihyo sudah menikah beberapa bulan yang lalu, saat itu dia mencoba menolongku dari tipu daya seorang perempuan yang akan menjebak ku menikah dengannya, tapi saat itu jihyo menolongku hingga aku terjebak menikah dengannya!" jelas david ia pun mulai menceritakan semuanya tentang hubungan mereka di LA.

Menikah karena di jebak?

Sana terdiam ia hanya mendengarkan semua cerita sahabatnya dengan detail.

Dan setelah beberapa saat david telah menjelaskan semuanya. Sana mendesah kasar, dia bukannya tidak suka sahabatnya ini menikah dengan adiknya, dia bahkan sangat bahagia adiknya mendapatkan suami yang tepat. Tapi bagaimana dengan ibunya. Oh astaga ibunya pasti sangat syok mendengar putri bungsunya telah menikah diam-diam.

"tzuyu jadi selama ini kau tidak tahu jika kau menikah dengan jihyo?" ulang sana lagi.

"Iya. Aku menikah karena di jebak," jelas david

"Jadi selama di LA adikku bersamamu!"

Tatapan sana menyelidik ada satu sifat yang sangat sana tau tentang sahabatnya ini.

"tzuyu, aku tahu kau akan jutek kepada orang yang tidak kau kenal, kau pasti bersikap tidak baik dengan adikku kan saat di LA," tuding sana

O, o. David tersenyum miring, habislah dia. Sana sangat tahu sifatnya yang jutek, sulit bergaul dan dingin pada orang baru karena itulah hingga detik ini dia hanya punya dua sahabat sana dan mina.

"Hanya sedikit san, lagi pula aku mana tahu jika dia adikmu," balas david dengan senyum kaku mengingat bagaimana perlakuannya pada jihyo dulu, memerintahnya bahkan memanggilnya dengan sebutan Vampir China.

Uhg, jika sana dan ibunya tahu habislah dia.

Kedua anak manusia ini terdiam tak ada kata lagi, hanyut dalam pikiran masing-masing. Hingga david mulai teringat sesuatu.

"sana, mengapa kau tidak mengoperasi wajah jihyo? bukannya aku telah memberimu kartu tanpa limit padamu? Yang bisa kau pakai untuk pengobatan hingga jihyo pulih seutuhnya, bahkan operasi wajah?" tanya david itulah yang mengganjal pikirannya tentang jihyo.

[END] SI BURUK RUPA || JITZU Where stories live. Discover now