11

374 66 3
                                    

Jihyo kini telah berada di dapur rumah david sedang menyiapkan masakan makan malam sesuai titah dari pemuda itu.

Manik mata jihyo memicing tajam pada pemuda yang duduk di kursi makan sembari bermain ponsel, sedang menanti masakan jihyo terhidang.

"Dia menghukumku," gerutu gadis cantik ini sembari tangannya meremmas-remmas potongan dada ayam ke dalam balutan tepung. Seolah meluapkan kekesalannya.

Menarik napas kasar jihyo kembali mengingat kejadian yang baru saja dia lalui saat pulang berbelanja bersama umji.
Bagaimana dia menghadapi kegalakan pemuda itu.

"Ingat Vampir China, selama kau tinggal di rumah ini kau tidak boleh pergi sesukamu! Mulai hari ini selain bekerja kau tidak boleh ke mana-mana."

"Yah, kak."

"Itu hukuman untukmu! Kau hanya boleh pergi jika aku memberi izin."

Ya, itu hukuman yang ia terima setelah terlambat pulang ke rumah karena berbelanja dengan umji.

"Seenaknya saja dia! Dasar tukang atur," oceh jihyo lagi, ia semakin terkekang saja.

"Vampir China cepat! Aku sudah kelaparan!" teriak di seberang sana sembari menatap ke arah ponselnya.

"Iya, kak."

Remasan tangan jihyo di wadah berisi tepung semakin kuat. Uh dia sangat sebal namun tidak bisa berbuat apa-apa.

"Kalau lapar dari tadi kenapa tidak pesan makan saja, kenapa harus menungguku memasak," gerutu jihyo

Kali ini jihyo sedang menyiapkan menu masakan sederhana yaitu ayam goreng. Ya karena menurut ibunya tzuyu suka makanan yang berbahan dari ayam dan hanya inilah yang bisa ia buat dengan cepat ayam goreng crispy kw ala kfc itu.

Setelah menghabiskan waktu beberapa saat kini, jihyo menarik napas lega.

"Akhirnya selesai, wah kelihatannya enak sekali." jihyo menatap hasil masakannya yang baru saja dia angkat dari penggorengan.

"Kita tes kriuk cek," ucap jihyo mengalun sembari mengusap ayam goreng crispynya dengan pisau seperti yang sering di lakukan ala chef.

Senyum puas terbit dari wajah jihyo ayam gorengnya terbungkus tepung yang begitu garing.

"Kak tzuyu pasti suka!"

"Aku juga sudah sangat lapar, sejak tadi hanya berbelanja sampai lupa makan," keluh jihyo

Berkutat dengan masakan telah selesai. Ayam goreng jihyo telah siap kini ia akan menghidangkannya ke meja makan dimana david telah menunggunya sejak tadi.

"Sudah siap kak," ucap jihyo setelah semua terhidang di meja.

"Kenapa gerakan mu lambat sekali," oceh david sinis sudah merasa sangat lapar.

"Maaf kak. Aku memasak ayam goreng crispy, kakak pasti suka."

David membalas dengan mendengus, sok tahu sekali dia jika dia akan suka.

Jihyo lalu mengisi piring di hadapan david dengan nasi lalu ikut bergabung duduk di kursi. Menatap pemuda itu telah menyantap ayam goreng crispy buatanya.

"Bagaimana kak? Enakkan?" tanya jihyo ingin tahu bagaimana kesan tentang makanan kesukaannya yang tersaji.

"Biasa saja!" balas david dengan wajah datar sambil menyantap makanan.

Biasa saja! Jihyo mencebikkan bibirnya, Ah tidak bisa menghargai kerja keras orang! Tapi, Apa benar biasa saja? kemarin malam dia masih ingat bagaimana david tega menghabiskan tanpa sisa makanan untuknya.

[END] SI BURUK RUPA || JITZU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang