47

397 66 9
                                    

Setelah melewati penerbangan panjang jihyo kini telah sampai di negaranya.
Kini perempuan ini telah berada di depan rumah mewah milik vincent, di mana ibu dan kakaknya berada.
Kakaknya baru saja melahirkan
Ibunya pasti sedang mendampingi kakaknya mengurus bayi yang baru lahir itu. Jadi jihyo memutuskan ke tempat ini.

Menarik napas panjang, jihyo mencoba untuk tenang. Memasang wajah ceria untuk bertemu keluarganya, mulai saat ini dia harus belajar untuk melupakan semua yang telah terjadi di LA. Dia harus bahagia di depan keluarganya.

"Semangat jihyo," batin jihyo

Jihyo baru saja melangkah dia telah di sambut oleh pelayan yang menarik kopernya serta mengantarkannya ke dalam kamar di mana ibu dan kakaknya sedang berkumpul.

"Cucu nenek yang cantik, udah mandi," ibu jennie sedang menggendong cucu perempuannya.

Netra jihyo berkaca-kaca saat melihat kakak dan ibu yang ia rindukan sedang bercengkeraman menimang seorang bayi. ya Tuhan dia sangat merindukan mereka.

"Ibu," panggil jihyo dengan manja, lalu berlari bak anak kecil.

Senyum mengembang seketika menghiasi wajah keduanya melihat jihyo

"jihyo! Akhirnya kamu pulang juga sayang!" sambut jennie heboh, lalu menyerahkan bayi yang dalam gendongannya pada sana yang masih berada di tempat tidur, bersandar di puncak ranjang.

Jihyo lalu menubruk tubuh ibunya, memeluknya erat dengan linangan air mata.

"jihyo kangen ibu," jihyo terisak, melepaskan seluruh perasaannya. Pelukan hangat seorang ibu membuat hatinya sedikit tenang.

"Ibu juga kangen banget sama kamu," balas ibu jennie cairan bening menetes membasahi pipinya. Putri bungsunya kini ada bersamanya.

Pelukan terlepas, jihyo kini beralih pada sang kakak kesayangannya.

"Kak sana," peluknya manja. Setelah sekian lama dia kembali menjadi jihyo yang manja, hidup sendiri di tempat yang jauh membuatnya menjadi mandiri.

"Bagaimana kabarmu?" tanya sana.

"Baik kak."

Jihyo lalu menatap bayi mungil di samping sana

"Ihhh, kak sana dia lucu sekali, aku sudah tidak sabar untuk mendandaninya," heboh jihyo melihat keponakan ketiganya yang berjenis kelamin perempuan.

"Akhirnya kau kembali, kau sudah siap operasi?" tanya sana menatap lembut adiknya.

Operasi.

Termenung jihyo memikirkan ucapan kakaknya. Operasi adalah tujuan utamanya, dia ingin menghilangkan wajah buruk rupa ini, agar tak ada lagi yang takut melihat wajahnya.

Takut melihat wajahnya, kembali hati jihyo di lumuri kesedihan mengingat david takut melihat wajahnya.

"Iya, kakak." Perempuan ini mengangguk yakin.

"Iya sayang. Kakak kamu udah lahiran. Ibu akan menemanimu operasi. Setelah itu ibu akan kenalin kamu sama nak daniel. Anak ibu irene," ucap perempuan paru bayah ini antusias.

"Anak ibu irene, tempat langganan kredit panci ibu," sela sana.

Jihyo mendesah kasar memasang wajah memberengut. Ibunya ini baru juga bertemu.

"Iya sana. Anak bu irene langganan tempat kredit panci ibu, anaknya PNS loh," balas ibu jennie menatap sana dengan rasa bangga.

PNS

Ya Tuhan mengapa jodoh yang terbaik di mata ibunya harus PNS, decak jihyo dalam hati.

"Ibu, jihyo tidak mau di jodohin," protes jihyo bibirnya telah mengerucut.

[END] SI BURUK RUPA || JITZU Where stories live. Discover now