33

637 77 14
                                    

Perdebatan sengit di ruangan makan telah membawa jihyo dalam gendongan david. Tubuh jihyo bergetar hebat kecemasan menguasai hatinya saat david menggendong tubuh mungilnya masuk ke dalam kamar. Membaringkannya dengan perlahan di ranjang king size milik pemuda itu.

Benarkah malam ini dia akan menghabiskan malam bersama david sebagai sepasang suami-istri. Ya ampun kenapa jadi begini?

David mulai ikut berbaring di samping jihyo, memiringkan tubuhnya beralih menatap wajah jihyo dengan sorot netra mendamba.

Tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun Tangan david terulur merapikan surai halus yang menutupi wajah cantik jihyo. Entah sejak kapan ia jatuh dalam pesona wajah cantik bermake up tebal itu, membuat hatinya selalu berdesir hebat.

"Malam ini kau akan menjadi milikku seutuhnya, aku tidak akan menunggu lagi, aku harus bergerak cepat agar kejadian itu tidak terulang lagi," batin david terus menatap wajah jihyo dengan perasaan membuncah.

Ahh tatapan itu membuat Tubuh jihyo yang telah terasa membeku seketika meremang mendapatkan tatapan dan sentuhan dari david. Irama Jantungnya bergemuruh.

David bergerak mulai merangkak naik mengukung tubuh jihyo dalam kuasanya dengan tangan sebagai tumpuan.

Oh, astaga jihyo menjadi panik, dadanya naik turun mencoba meraup oksigen yang terasa menipis. Ia tidak pernah sedekat dan seintim ini dengan seorang pria. Dia masih polos.

"Kak david!" pekik jihyo

David tertunduk menatap wajah jihyo yang berada dalam kungkungannya.

David tersenyum mendekatkan wajahnya di telinga jihyo.

"Inilah tugasmu," bisik david dengan nada menggoda di kelopak telinga jihyo hingga tubuh jihyo meremang.

Netra mereka beradu pandang membuat seluruh aliran darah jihyo terasa berkumpul di wajahnya. Jihyo membuang pandangannya ke samping. Rasa malu menyeruak saat david tiada henti meneliti wajahnya.

"Ini tugas yang kau inginkan," bisik david lagi mengingatkan jihyo tentang perdebatan tadi di ruang makan...

Jihyo tersentak menatap david. Apa ini tugas yang ia minta ... Seakan jihyo yang meminta berada di kamar ini bersama david

David tersenyum tipis setelahnya melihat ekspresi jihyo terlihat menggemaskan, lalu dengan cepat menyambar bibir kenyal milik jihyo melumatnya membuat perempuan ini kepayahan dengan serangan dadakan, jihyo bisa merasakan david menyesap bibirnya dengan napas telah berat terbakar oleh gairah.

Bekapan bibir itu terlepas, kecupan-kecupan kecil turun ke ceruk leher putih jihyo membuat gadis ini mengalihkan pandangannya mencengkeram seprai kuat merasakan aliran darah bergejolak.

Ya ampun, rasanya jantung jihyo akan meledak karena rasa menggelitik untuk pertama kali di sudut hatinya, saat david terus mencumbuinya. Sesaat jihyo menutup kelopak matanya . Namun kilas pikiran terkenang.

Oh astaga. Dia tidak boleh melakukan ini dengan david, pemuda ini kak tzuyu sahabat kakaknya. Pernikahan jebakan ini tidak akan selamanya. Cepat atau lambat mereka akan berpisah.

Ini harus di hentikan.

"Kak david." Tangan jihyo terulur menahan dada david, mendorong untuk berhenti mencumbuinya.

David mengangkat kepalanya mempertemukan mata penuh gairah serta deru napas memburu menyapu wajah jihyo

"Kita tidak bisa melakukan ini, " ucap jihyo pelan.

Pernikahan mereka tidak akan bertahan lama, kurang lebih tiga bulan lagi dia akan pergi meninggalkan LA untuk selamanya, pergi meninggalkan david sebagai Vampir China bukan jihyo adik sahabatnya.

[END] SI BURUK RUPA || JITZU Where stories live. Discover now