50

562 80 21
                                    

David baru saja menginjakkan kaki di Indonesia. Setelah tiba, tak menunggu lama lagi ia langsung ke rumah Vincent di mana acara syukuran anak ke tiga sahabatnya itu. Yang merupakan kakak jihyo. Itu berarti istri yang ia rindukan juga berada di sana. Hari ini dia akan menemui jihyo dan meluruskan semuanya.

Kini david telah berada di tempat acara. Irama jantung david berdetak dua kali lebih cepat, rasa gugup menguasainya. Bagaimana tidak kali ini dia datang dengan banyak kesalahan. Ahhh. Pemuda ini merasa frustrasi harus dari mana dia mulai menjelaskan hubungannya dengan jihyo

David telah berada di tengah pesta, menatap pemilik acara sedang berdiri berdampingan menjamu tamu undangan.

Sial, tubuhnya seketika cicit untuk menemui sana sahabatnya yang kini tanpa sengaja telah menjadi kakak iparnya. Oh rasanya aneh, dia menjadi bagian dari keluarga besar ini.

"tzuyu, kau datang!" sambut sana dengan riang melihat david dari kejauhan, masih mematung di tempat.

Sana selalu antusias jika bertemu dengan sahabatnya, karena tzuyu ini sangat sulit di temui, pemuda ini hanya akan terlihat jika dia dan mina mengadakan acara.

Glek ...

David menelan ludahnya. Tenggorokannya seakan kering. Pemuda ini pun melangkah mendekat ke arah sana dan dahyun.

"Aku pikir kau tidak datang," ucap sana begitu senang melihat sahabatnya.

"Mana mungkin aku tidak datang, dia keponakanku," balas david dengan cengiran. sekarang benar-benar menjadi keponakan ke tiganya setelah menikah dengan jihyo.

"Bagaimana kabarmu?" sela dahyun mengulas senyum memeluk sekilas lalu melepaskan menunjukan keramahan.

Hah ...

David tertegun, terdiam sejenak menatap dahyun lekat. Ia teringat sesuatu. Oh astaga ia baru sadar jika dia telah menjadi ipar dengan mantan rivalnya ini.

"Kabarku baik," balas david kikuk.

Ya walau mereka dulu mantan rival tapi tak ada lagi permusuhan, mereka sudah layaknya teman, saling menghargai.

"mina mana?" tanya david bertanya keberadaan sahabat yang lain.

"Dia sedang bersama mama sedang menjamu tamu," jawab dahyun.

Arah pandang david pun berputar meneliti keberadaan istrinya itu di tengah tamu undangan. Namun dia tidak menemukan jihyo.

"jihyo mana?" tanya david

"jihyo," ulang sana, menatap david dengan alis berkerut. Tumben david bertanya di mana keberadaan adiknya itu.

Walau aneh.

"jihyo bersama dengan ibu di belakang," jawab sana

Bersama ibu.

Oh astaga, nyali david untuk bertemu dengan jihyo seketika hilang. David tidak bisa bicara dengan jihyo jika ibu jennie ada, begitu banyak yang akan di ceritakan dan di luruskan. Jika ada bu jennie, Bisa-bisa kesalahpahaman belum di luruskan dia sudah di ketuk panci oleh perempuan paruh bayah yang telah menjadi mertuanya itu. Jadi biarkan dia bicara dengan jihyo baik-baik setelah itu bicara semuanya pada ibu jennie dan sana, itu rencana david

David menarik napas berat, sudah hampir satu jam dia tertahan di tempat acara. Dia bahkan sudah bicara dan bertemu dengan sahabatnya mina. Mereka semua sedang menjamu tamu saat ini. Kini tinggallah david yang berdiri di depan menu hidangan. Jihyo tidak akan pernah keluar menampakkan diri di hadapannya. Ia tahu itu.

Ya ampun. Bagaimana cara agar dia bertemu dengan jihyo, istrinya itu tanpa di ketahui oleh ibu jennie? Otak david berputar keras. Mencari ide. Sambil berpikir david melihat anak laki-laki kecil mengenakan jas berwarna hitam yang ia kenal duduk di kursi di hadapan meja bundar terlihat sedang bermain gadget. Akhirnya bak lampu yang menyala di dalam otaknya dia menemukan ide.

[END] SI BURUK RUPA || JITZU Where stories live. Discover now