Cerita ini sequel dari The Presdir Favorite geeky Woman
Jadi baca dulu cerita TPFGW agar paham dengan jalan ceritanya
PASTIKAN KALIAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA
#1 jitzu [290522]
"Kenapa dia lama sekali," gerutu sejak tadi terdengar dari mulut pemuda tampan yang mengenakan tuxedo putih yang membuat aura ketampanan wajahnya semakin terpancar.
David berada di luar rumah menunggu dengan gelisah.
"Vampir China apa yang dia lakukan! Kenapa dia lama sekali!" ocehnya lagi.
Sudah sejak tadi david menunggu jihyo ke luar dari rumah. Malam ini adalah pesta perayaan ulang tahun jhope, Dia akan membawa jihyo untuk mendampinginya sebagai istri david. Namun apa yang terjadi hingga saat ini perempuan itu belum juga menampakkan dirinya.
Ocehan david terhenti saat manik matanya menangkap bayangan perempuan cantik mengenakan gaun berwarna putih.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Emm, malam ini dia terlihat berbeda dengan gaun yang membalut tubuh mungilnya, aura kecantikannya semakin terpancar.
Untuk sepersekian detik tatapan terpukau terpancar dari netra mata david
Cantik ... Oh, astaga david lalu kembali menguasai dirinya tersadar saat perempuan itu telah berada di hadapannya. Dia seharusnya kesal pada vampir China itu.
"Kenapa kau lama sekali! Tak ada yang berani membuatku menunggu!" mode jutek david kembali di hadapan jihyo.
"Maaf kak, tadi aku masih dandan," jelas jihyo
Hug, butuh waktu yang lama untuk menutupi wajah buruk rupanya.
Mendengar ucapan jihyo, david mendengus, sudah dia duga seperti biasa perempuan centil ini pasti bermake up tebal.
"Kau berdandan lama sekali, penampilanmu itu sudah seperti anak sultan Arab, lihat alismu saja sudah seperti pedang Arab Saudi," sembur david geram masih kesal perempuan ini telah membuatnya menunggu, membuang waktunya.
Ah, david memang sejak dulu tak suka pada perempuan yang suka berdandan dan centil. cukup satu perempuan yang membuatnya pusing dengan kecentilannya yaitu sahabatnya mina.
Jihyo mengerucutkan bibirnya ucapan david selalu saja tajam bak belati yang menyayat hati. Dasar jutek gerutunya dalam hati.