60

1K 88 14
                                    

Di ruang sebuah kamar, terlihat perempuan cantik berdiri di antara dua box bayi. Perempuan itu mendekap satu bayi lucu dalam gendongannya.

"Anak mama sayang ngantuk lagi ya, " ucap jihyo dengan senyuman menatap putra kesayangannya yang berada di dalam dekapannya, kini kelopak mata bayi lucu itu telah tertutup setelah baru saja menyesap asi ibunya. Jihyo menatap satu box bayi lagi di mana seorang bayi perempuan yang telah terlelap.

Setelah menghujani ciuman di wajah bayi menggemaskan itu jihyo kembali meletakkan putranya ke dalam box bayi di samping bayi perempuannya.

Tak hentinya jihyo menatap gemas melihat putra dan putri kembarnya. "Ihh cantik banget anak mama!" gemas jihyo mencolek pipi putrinya.

Suara pintu kamar terbuka, tzuyu baru saja masuk ke dalam kamar. Menarik ke dua sudut bibirnya saat melihat istrinya itu sedang menatap ke dua anak mereka. Ya, mereka bak mendapatkan mainan baru, rasanya sangat menyenangkan melihat dua bayi menggemaskan itu.

Tzuyu segera mendekat bergabung bersama dengan istrinya. Pemuda tampan itu lalu melingkarkan lengannya di pinggang istrinya, memeluknya dari belakang.

"Sayang!" sapa tzuyu manja mengecup pipi istrinya.

"Sayang, Lihatlah mereka sangat menggemaskan bukan, dengan pakaian ini," ujar jihyo antusias, memperlihatkan maha karyanya pada suaminya itu.

Tzuyu menghela napas, ia mengerti jihyo sangat bahagia di anugerahi anak kembar dan begitu antusias mendandaninya layaknya kembar couple. Bahkan memesan dan mendesain pakaian yang sesuai dengan keinginannya.

Dan Kali ini ke dua bayinya mengenakan pakaian berwarna sama yaitu pink, memang tzuyu akui sangat menggemaskan namun, ya ampun istrinya itu tidak mengerti jika bayi mereka itu sepasang, bukan berjenis kelamin sama. Pink untuk anak lelaki ... oh astaga.

"Sayang pakaian mereka..."

"Lucu kan, mereka mengenakan warna pakaian yang sama!" sahut jihyo dengan penuh kebanggaan.

"Tapi kan sayang, anak kita kembar laki-laki dan perempuan," ujar tzuyu.

"Memangnya kenapa sayang? Mereka terlihat menggemaskan," balas jihyo.

"Ya masa Nathan pakai baju warna pink, itu kan warna anak perempuan, kan bisa memberi warna lain untuk mereka jika memang ingin couple, seperti biru," protes tzuyu memberi saran.

"Tapi sayang, lia terlihat sangat lucu jika mengenakan pakaian berwarna pink, lagi pula model pakaian mereka berbeda Nathan tetap dengan pakaian laki-laki hanya warna saja yang sama," jelas jihyo

"Karena mereka kembar, Mereka akan selalu mengenakan pakaian yang berwarna sama, biar terlihat kompak," tambah jihyo.

Selalu sama

Mendengar keputusan istrinya yang bak seorang menteri dalam rumah yang tak bisa di bantah, tzuyu hanya mengukir cengiran melihat ke arah putranya.

"Kasian kamu nak, mama akan terus mendandani mu sama seperti adikmu," batin tzuyu. Ya ampun anak lelakinya ini akan menjalani riuhnya menjadi sepasang anak kembar yang selalu tampil kompak.

Tzuyu masih berada di posisi memeluk jihyo dari belakang. Tzuyu menatap ke dua bayinya bergantian, sampai sekarang rasanya ia masih tak percaya di anugerahi dua malaikat kecil yang sangat lucu.

"Aku sudah tidak sabar melihat dia tumbuh, berjalan, berlari, bisa nunjuk dan merengek minta kinder joy di depan meja kasir," ucap tzuyu sembari mengecup pipi istrinya mesra.

"Hahaha." jihyo terkekeh mendengar ucapan suaminya

"Kenapa harus kinder joy sih."

"Ya itu kan yang memang sering di rengekan anak kecil, di depan meja kasir. Dan ibu-ibu sangat suka menghindari, bahkan pura-pura tidak melihatnya." paparnya.

[END] SI BURUK RUPA || JITZU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang