37

490 67 12
                                    

Di gedung kantor. David sedang berada di dalam ruangan, duduk termenung di depan layar komputer yang menyala. Tubuhnya memang di kantor namun pikirannya terus tertuju pada jihyo istrinya. Apalagi beberapa hari ini mereka melalui hari dengan damai dan semakin akrab.

Tak ada usikan dari yoongi atau pertengkaran karena kotak makan. Ya sejauh ini, hanya dua hal itu yang pernah membuat mereka berdebat. Selebihnya semua berjalan indah. David bersyukur mendapatkan istri yang sangat baik dan penurut.

Terkadang david juga merasa aneh mengapa jihyo begitu patuh padanya. Menuruti semua keinginannya. Sikapnya manis sekali. Uhh, membuatnya gemas.

David tidak pernah menyangka akan merasakan manisnya jatuh cinta. Apalagi dengan perempuan yang telah berstatus istrinya. Kebahagiaan itu terasa berlipat-lipat. Hidupnya yang hampa kini telah di isi dengan kebahagiaan bersama jihyo. Perasaan berbunga ini menggetarkan jiwa. Apalagi membayangkan malam-malam bergairah yang selalu mereka lalui sebagai pasangan suami-istri.

"Tuan," sapa jimin membuyarkan lamunan david

David menatap jimin yang baru dia sadari keberadaannya dengan wajah datar. Mengganggu saja decaknya di dalam hati.

"Tuan waktunya anda menghadiri rapat dengan dewan direksi," jelas jimin akan agenda sang bos.

Rapat lagi, david mendengkus. Ya ampun kenapa pekerjaannya seakan tidak ada habisnya.

"Baiklah," kata david lalu bangkit dari duduknya.

Melangkah keluar di ikuti oleh jimin.

David masuk ke dalam ruang rapat di sambut oleh dewan direksi yang seketika berdiri sebagai tanda menyambutnya.

David yang berada di ujung meja hendak duduk, seketika tertegun saat pandangannya tertuju pada pemuda tampan yang mengenakan jas abu-abu yang berdiri di deretan para dewan rapat, melengkungkan senyuman padanya.

Jimin yang melihat sang bos yang terlihat terkejut telah tahu seakan membacanya. Jimin mendekat ke arah david

"Tuan mulai hari ini tuan yoongi akan bergabung dengan perusahaan ini!" jelas jimin berbisik.

David tersenyum miring lalu duduk di kursi tatapannya tajam. Sudah david duga. Yoongi pasti punya maksud lain untuk berhenti menjadi seorang aktor. Dia pasti melakukan sesuatu untuk memperjuangkan cintanya. Pemuda itu tidak akan tinggal diam saja.

"jimin, awasi dia jangan sampai dia mengusikku," bisik david

"Baik tuan," balas jimin

David tahu yoongi pasti punya maksud lain datang ke perusahaan ini, david harus berhati-hati pergerakan yoongi akan berimbas dengan hubungannya bersama jihyo.

David pun mulai memimpin rapat.

Matahari telah naik setelah beberapa saat, pembahasan tentang perusahaan selesai. Rapat di bubarkan.

Orang-orang pun keluar dari ruangan. David belum meninggalkan tempat dia harus menyapa sepupu menyebalkan yang baru saja bergabung.

"Hai. David," sapa yoongi dengan senyum ramah.

David hanya membalasnya dengan deheman, memasang wajah dingin tak bersahabat.

"Aku baru bergabung, mohon bimbingan mu," ucap yoongi merendah.

"Semoga saja kau benar bergabung untuk semakin menguatkan perusahaan ini, bukan hanya masuk sebagai pengacau," cibir david memasang wajah jutek.

"Kau tenang saja. Setelah tujuanku tercapai aku akan pergi," balas yoongi dengan senyum miring.

David mengepalkan tangannya kuat mendengar ucapan yoongi

Tatapan kilat penuh amarah pun terpancar dari keduanya. Terlihat jelas aura permusuhan dari kedua sepupu ini.

[END] SI BURUK RUPA || JITZU Donde viven las historias. Descúbrelo ahora