18

359 76 15
                                    

Matahari telah naik, sinar teriknya menyengat kulit. Di sebuah restoran, david menarik napas panjang saat menatap punggung beberapa lelaki pergi meninggalkannya, diantaranya jimin dan beberapa stafnya. Huh, satu meeting selesai lagi hari ini.

David menarik sudut bibirnya saat menatap ke arah meja, tatapannya tertuju pada kotak makan berwarna merah, pemberian dari jihyo tadi pagi. Akhirnya ...

David pun meraih kotak makan yang sejak tadi ikut bersamanya, tapi tak sempat ia nikmati karena perkerjaan yang tiada hentinya.

Ya, sejak datang ke kantor perkerjaan seakan tak ada habis untuk di jamah, bertemu dan meeting dengan klien di beberapa tempat.

Mata david berbinar saat membuka kotak makan yang berisi nasi dan daging rendang kesukaannya. Air liurnya seakan menetes, padahal dia baru saja makan dengan klien, Tapi dia begitu tergiur dengan makanan di dalam kotak makan itu.

Uhg, seharusnya dia masih kesal pada vampir China itu, karena memberikannya lengkuas. Tapi kenapa juga dia luluh menerimanya.

David mulai menyendok makanan ke mulut.

"Enak!" gumam david. "Vampir China itu memang hebat memasak, rasanya seperti sedang makan di acara pesta pernikahan," gumam david lagi makan dengan lahap.

Entah mengapa masakan jihyo selalu membangkitkan kenangan.

David terus menyantap makanannya hingga terhenti saat menatap lelaki berjas hitam melangkah mendekat.

"Tuan, ini sudah saatnya kembali ke kantor, anda ada rapat penting dengan dewan direksi," ujar jimin.

David mendengkus, dia bahkan belum selesai dengan makanannya dia harus pergi lagi, rapat lagi.

"Tuan orang yang telah saya suruh menyelidiki telah mendapatkan laporan yang anda minta," sambung jimin

Mendengar itu david seketika mengangkat pandangannya menatap jimin lekat.

"Jadi laporan tentang perempuan dan Vampir China itu telah ada?" tanya david antusias.

"Iya tuan."

David melengkungkan senyuman. Lalu bangkit.

"Ayo kita ke kantor sekarang," ujar david meninggalkan restoran dengan langkah cepat.

.
.

David dan jimin telah berada di ruangan presdir, david duduk di kursi kebesarannya.

Manik mata david mengarah pada dua map yang bertumpuk. Dua laporan dari alexa dan Vampir Chinanya. Tangannya terulur mengambil laporan yang sangat ingin dia tahu.

Dan ternyata itu hasil dari ...

David mulai membaca kertas putih itu. Ternyata dia mengambil data tentang perempuan licik itu. Dia penasaran dengan perempuan yang di katakan oleh jihyo.

"Setelah mencocokkan dengan foto yang di ambil oleh nona jihyo, nama perempuan itu bukan alexa, tapi dia adalah Lee Naeun, latar belakannya semua tertulis di sana. Dia selalu bersekolah di sekolah milik keluarga Williams dan sudah sejak lama dia di biayai oleh keluarga Williams," jelas jimin

 Dia selalu bersekolah di sekolah milik keluarga Williams dan sudah sejak lama dia di biayai oleh keluarga Williams," jelas jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[END] SI BURUK RUPA || JITZU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang