20

429 65 13
                                    

Pagi menyambut, jihyo telah berada di dapur menyiapkan sarapan pagi.

Ada yang berbeda dengan pagi jihyo kali ini. Hari ini adalah hari spesial, karena itu sejak pagi buta dia telah bangun melakukan perkerjaan rumah, menyelesaikan tugas dengan semangat.

Rangkaian tugas pagi terakhir jihyo selesai saat ia telah menghidangkan menu masakan ke meja.

"Akhirnya semua siap," kata jihyo sembari tersenyum bangga menatap ke arah meja makan.

Perhatian jihyo tergeser saat mendengar suara langkah kaki. Ia mengembangkan senyuman saat menatap pemuda tampan yang telah rapi dengan stelan jas.

"Kak david!" sapa jihyo dengan senyum ramah.

David melangkah mendekat dengan wajah datar lalu duduk di kursi yang biasa ia tempati.

Bak istri jihyo mulai melayani david.

Setelah semua selesai dan david mulai menyantap makanannya, jihyo pun ikut duduk.

Gadis cantik ini ikut sarapan bersama. Tak lama tatapannya tertuju pada david. Ada sesuatu penting yang harus ia katakan pada pemuda itu.

Ya Tuhan semoga david, mau mendengarkan dan mengabulkan keinginannya, itu harapnya.

"Kak david!" panggil jihyo yang menikmati sarapannya.

"Emmm." david berdehem lalu mengarahkan netranya pada jihyo. Dengan wajah datar sembari mengunyah.

"Hari ini kakak bekerja kan?" ucap jihyo membuka kata sebelum menyebutkan keinginannya.

"Kau tidak lihat aku sudah rapi," sinis david menatap jihyo lalu kembali menyuap makanannya.

Duh, wajah tampan tapi jutek terpasang lagi di wajah david. Decak jihyo

"Kak david, hari ini kan kakak ke kantor dan aku juga sudah membersihkan rumah. Berarti aku boleh pergi kan," pinta jihyo meminta izin pada pemuda jutek itu.

Dia tidak bisa pergi seenaknya saja. Terakhir kali dia meminta izin, david membolehkannya jika tugasnya selesai. dan kali ini semua telah selesai lebih awal.

David pun akan ke kantor tidak mungkin dia di suruh memasak rendang lagi. Sebagai penghambatnya.

"Pergi saja kau tidak perlu izinku jika hanya bekerja," kata david

"Bukan kak, aku tidak akan bekerja," sela jihyo dengan cepat.

"Lalu ..."david menatap malas.

"Hari ini pemutaran perdana film yoongi, aku mendapatkan dua tiket menonton dari yoongi," ucap jihyo dengan ceria, matanya berbinar senang, inilah kebahagiaan jihyo hari ini. Menonton film yoongi dengan tiket gratis.

What ... Yoongi...

David menghentikan makannya mendengar jihyo mengucap nama sepupunya itu. Matanya membulat.

"Apa!" sentak david dengan suara meninggi.

Oh tidak, mereka akan kembali bertemu.

Jihyo terkesiap dengan reaksi david. Terlihat berbeda saat ia meminta izin menonton film yoongi, tidak seperti tadi tenang dan wajah datar.

"Aku dan umji akan pergi ke pemutaran film yoongi," jelas jihyo menegaskan.

"Kenapa kau baru bilang sekarang!" decak david

"Memangnya kenapa kak?"

"Kau kan bisa mengatakannya semalam," sosor david.

Ahh menyebalkan sekali Vampir China ini, meminta izin di detik terakhir hingga pikirannya terasa tak dapat berpikir dengan baik.

[END] SI BURUK RUPA || JITZU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang