45

435 68 15
                                    

Sementara jihyo bergelung dengan patah hatinya tak jauh berbeda, di mana ada hati yang juga patah dan kecewa begitu terluka dengan penantiannya.

Mentari telah naik, david baru saja meninggalkan taman itu. Dia sudah berhenti berharap jihyo akan datang. Kini pemuda itu memutuskan untuk pulang dengan perasaan tergores luka.

Baru saja david masuk ke dalam rumah ia telah di sambut oleh bibi kim dengan senyuman.

"Anda sudah pulang tuan," sapa bibi kim merasa aneh tuannya pulang ke rumah dengan wajah kusut.

David hanya menjawabnya dengan berdehem.

"Saya akan menyiapkan makanan untuk tuan," ucap bibi kim hendak bergegas menuju dapur.

"Tidak perlu aku tidak lapar," tolak david dengan nada dingin berlalu meninggalkan bibi kim. David sama sekali tidak memiliki selera makan.

Suasana hatinya sedang buruk tidak akan memikirkan untuk makan. Apalagi itu bukan masakan buatan jihyo

Meninggalkan pelayan paruh baya nya. Pemuda itu menapaki tangga.

David menyeret langkah lemah masuk ke dalam kamarnya tatapannya kosong. Dia baru saja pulang setelah semalaman menunggu cintanya datang untuk memulai hidup baru dengannya. Keadaan pemuda tampan ini terlihat kacau, tersirat wajah lelah dengan kemeja di gulung setengah lengan. Tuxedo yang ia kenakan telah di jinjing.

David masuk ke dalam kamar melangkah menuju tempat tidur sampai di sisi ranjang.

"Ahhh!" teriak david melemparkan tuxedonya asal seakan meluapkan kekecewaannya.

David lalu menghempaskan tubuhnya di lantai. Duduk bersandar pada ranjang miliknya. Tubuhnya melemah seakan tak teraliri darah, cintanya tak berbalas.

Hingga pagi menjelang dia terus menunggu kedatangan jihyo, berharap jihyo hanya sedikit terlambat dan perempuan yang di cintai itu akan datang namun nyatanya tidak. Harapannya terhempas. Jihyo tidak datang.

"Ahhhh." Teriak david frustasi menguyar rambutnya.

Perasaannya terpukul kuat, david telah percaya jika jihyo juga memiliki perasaan yang sama sepertinya ternyata tidak dia salah menilai hanya ia yang mencinta. Ya cintanya hanya sepihak.

"Kenapa kau tidak datang?"

Batin david menjerit terus bertanya-tanya di dalam hati. Raut wajahnya sendu. Harapannya bersama jihyo kandas.

Semua rencana yang ia katakan pada jihyo kini telah meluap seketika, dia kehilangan langkah tujuannya hanya bersama dengan jihyo

"Setelah yang kita lalui bersama selama ini, seolah tidak ada artinya bagimu," rancau david sungguh hatinya terluka. Membayangkan hari-harinya bersama jihyo, malam panas yang selalu mereka lalui setiap malam seakan tidak ada artinya bagi perempuan itu.

"Apa aku tidak layak bagimu? Beritahu aku, setidaknya kau memberiku kesempatan untuk membuatmu jatuh cinta padaku." sesal david

David termenung setelah semua seakan menghilang darinya cintanya dan tak lama lagi posisinya. Padahal ia sudah berharap jika jihyo akan menjadi jalan untuknya kembali ke Indonesia, kembali hidup sebagai tzuyu abraham nyatanya, rencananya buyar.

David duduk meringkuk menyembunyikan wajahnya. Sungguh kali ini dia menjadi lelaki yang rapuh, cintanya tak terbalas. Hubungan pernikahan ternyata tak kuat untuk mengikat cintanya. Untuk ke dua kalinya dia merasakan patah hati.

Kenapa nasib percintaannya mengenaskan sekali. Setelah bertahun-tahun bertahan dengan satu hati, akhirnya hatinya berpaling baru saja dia membuka lembaran baru kini dia kembali terluka.

[END] SI BURUK RUPA || JITZU Место, где живут истории. Откройте их для себя