10

405 66 5
                                    

Di gedung tinggi sebuah perkantoran. Seorang pemuda tampan duduk di kursi kebesarannya dengan manik mata terpusat pada layar komputer meneliti banyak laporan pekerjaan sesekali membaca berkas yang bertumpuk di meja.

Semenjak menukar hidup menjadi david kivandra inilah hidup yang ia jalani. Perkerjaan yang sungguh memusingkan berkutat dengan laporan setiap hari.

"Ini laporan yang tuan minta," ucap seorang lelaki berjas hitam yang baru saja masuk ke dalam ruang sang presdir.

David mengalihkan pandangannya menatap jimin lalu meraih berkas laporan yang ada di meja, mulai membacanya.

"Rahasia Anda masih aman tuan," tambah jimin

"Bagus terus lakukan itu," kata david lalu menutup map laporan.

Netra matanya kembali pada sang asisten.

"Seluruh proyek kerja sama yang ada di negara itu berikan pada perusahaan D&S group," ujarnya.

"Baiklah tuan." jimin mengangguk patuh.

"Oh iya. Tuan, pemimpin perusahaan D&S group sedang menunggu kelahiran anak ke tiganya yang tinggal beberapa bulan lagi," jelas jimin

Anak ketiga ...

David menarik napas kasar menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.

"Dasar, benar-benar hampir tiap tahun." Bibir david mengukir senyuman namun ada perasaan sesak di dalam hatinya.

Sudah bertahun-tahun terlewati namun perasaannya masih belum juga berubah untuk seorang perempuan yang akan menanti anak ke tiganya.

Ya perasaan cinta pada perempuan yang telah di miliki oleh orang lain. Satu-satunya pemilik hatinya

Ah, benar-benar bodohkan dia! dan dia mengakui itu. Sangat sulit menghapus nama itu di hatinya.

Tak ingin terus memikirkan itu david mengalihkan pikirannya.

"Apa ada pergerakan dari pamanku?" tanya david mengalihkan pembicaraan.

"Tidak ada tuan, kami akan terus mengawasinya. Kami mendengar paman Anda jhope akan mengadakan pesta ulang tahun," jelas jimin.

David memutar bola mata jengah.

"Sudah tua bangka untuk apa mengadakan pesta ulang tahun," cibir david memasang wajah dingin.

"Tuan," panggil jimin ada keraguan dalam hatinya mengucapkan kalimat penting ini.

"Ada apa?"

Jimin menghela napas mengumpulkan kekuatan.

"Sebagai keluarga Williams Anda harus hadir," saran jimin sembari menatap wajah sang bos.

David tergelak mendengkus.

"Merepotkan saja," gerutu pemuda tampan ini.

"Tuan harus hadir," desak jimin.

Hadir di pesta musuhnya rasanya dia tak sudi. Lelaki paruh bayah itu telah membuatnya terjebak pernikahan. Namun dia tidak punya pilihan lain dia harus pergi.

"Baiklah aku akan pergi," putus david.

"Tuan ..." suara jimin tertahan.

"Ada apalagi, aku sudah memutuskan untuk pergi."

"Nona jihyo harus ikut bersama Anda," saran jimin.

"Vampir China."

David tercengang mendengar ucapan jimin. Apa dia bilang membawa perempuan genit bermake up tebal itu ikut bersamanya. Oh itu tidak mungkin.

[END] SI BURUK RUPA || JITZU Where stories live. Discover now