30

493 73 7
                                    

Jantung jihyo berdetak cepat, detik terus berdenting maju. Jihyo telah membersihkan diri keluar dari kamar mandi mengenakan piyama. Namun david belum juga meninggalkan rumahnya.

Ya ampun pemuda ini benar-benar membuktikan ucapannya dia akan menginap.

Jihyo merutuki dirinya dan berjanji pada diri sendiri. Dia tidak akan berbasa-basi lagi dengan david, lihatlah akibat basa-basi nya selain meminta makan di rumahnya, david juga minta menginap.

Jihyo terdiam mengingat kenangan tadi saat mereka berdebat setelah david mengatakan jika dia akan menginap.

"Kakak tidak bisa menginap di sini"

David menghela, dia tahu jihyo pasti tak tenang dengan kehadirannya akan tetapi dia memilih abai. Toh, ini rumah istrinya.

"Memangnya kenapa kalau aku menginap?"

"Aku ... Aku hanya punya satu kamar dan hanya ini," terang jihyo

"Lalu?" david menatap jihyo intens menunggu kata selanjutnya.

Lalu, oh astaga jihyo berdecak sebal dalam hati. Dia tidak mengerti. Jangan pura-pura bodoh tuan jutek.

"Kakak akan tidur di mana? Jika menginap di sini,"

"Tentu saja di kamarmu," papar david enteng.

Di kamarku ... Jihyo menelan ludahnya kasar.

"Di kamarku!" sentak jihyo seakan tak percaya.

"Kalau kak david di kamarku lalu bagaimana denganku? Aku tidur di mana?" papar jihyo

"Tentu saja kita akan tidur bersama di kamarmu, aku suamimu tidak masalah tidur bersama kan?" terang david santai. Dengan senyum miring menghiasi wajah tampannya.

Apa! Tidur bersama suami.

Bak tersambar petir jihyo mendengarkannya.

Jihyo membeku menelan salivanya dengan susah payah. Ya ampun tidur bersama suaminya. Dan seperti inilah sekarang.

Jihyo berdecak sebal menatap david yang duduk di sofa telah berganti pakaian mengenakan pakaian santai.

Ya, david tidak mengenakan kemeja dan jas lagi, presdir itu telah membersihkan diri. Tuan david yang terhormat itu telah menyuruh orang suruhannya ke rumah jihyo untuk mengantarkan pakaian.

Ya ampun gemas sekali jihyo. Pelayan sudah datang ke hadapannya kenapa dia tidak pulang bersama pelayan itu tadi, jerit jihyo dalam hati. Gemas sekali dia. kenapa david begitu ingin menginap di rumahnya?

David mulai bangkit berdiri dari sofa. Melihat itu jihyo menjadi gelagapan dengan cepat jihyo berjalan menuju pintu kamar. Sebelum david untuk masuk pertama kali ke kamarnya.

Ya pertama kalinya karena kamar mandi di rumah jihyo terpisah dengan kamar tidur, tidak seperti di rumah david yang di dalam kamar tidurnya ada kamar mandi. Jadi pemuda itu belum masuk ke dalam kamar jihyo

David melangkah mendekat ke arah jihyo

Oh Tuhan pemuda ini melangkah ke arah kamarnya. Untuk pertama kalinya david akan melihat kamarnya, jihyo menjadi kelabakan.

Pikiran jihyo berputar cepat mencoba lagi agar david membatalkan niatnya. Bagaimana caranya?

"Kak david tunggu," cegah jihyo dengan cepat berdiri di depan david menghalau pemuda itu menghentikannya masuk ke dalam kamar.

"Ada apa?" sahut david menatap jihyo yang terlihat gugup.

Ayo jihyo cari alasan yang tepat untuk menolaknya. Jangan sampai kau tidur dengan seorang lelaki. Ingat kau anak perawan suci tidak bisa sekamar dengan lelaki. Ibu bisa murka jika tahu. Apalagi jika dia nanti tak sengaja melihat wajah buruk rupa jihyo. bahaya.

[END] SI BURUK RUPA || JITZU Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu