54

626 81 23
                                    

Pasangan ini kompak mengarahkan pandangannya ke arah pintu yang terlihat jennie telah berdiri.

"jihyo!" teriak perempuan paruh bayah itu dengan aura wajahnya terlihat menampakkan amarah.

"Ibu!" pekik jihyo pelan, saat ini tubuhnya terasa lemah. Namun dengan sigap jihyo duduk dan bersandar di puncak ranjang.

Tzuyu bangun dari duduknya, bergeser saat melihat jennie melangkah mendekat memberi ruang untuk ibu dan anak ini.

Kini jennie telah berdiri di pinggir ranjang.

"Jihyo! Kamu hamil!" berang ibu jennie setelah mengetahui jihyo tengah pingsan karena mengandung sebuah kabar yang ia dengar dari sana

Tzuyu dan jihyo tersentak ternyata jennie telah tahu. Terutama jihyo, Oh gawat, ibunya pasti sangat marah dan kecewa karena dia telah menyia-nyiakan kepercayaan ibunya.

Perempuan paruh bayah ini pun mengarahkan telapak tangannya pada tubuh putrinya. "Bisa-bisanya kamu pulang dari LA dalam keadaan hamil!" jennie memukul tubuh putrinya meluapkan kemarahannya.

Tzuyu tercengang melihat jihyo mendapatkan pukulan dari ibunya.

"Aduh Bu, sakit!" keluh jihyo mencoba menahan pukulan bertubi-tubi dari ibunya dengan lengan menutup tubuhnya.

"Ibu tolong hentikan!" pinta tzuyu mencoba menahan jennie agar berhenti, dia tidak bisa diam saja saat melihat jihyo mendapatkan pukulan kemurkaan dari ibunya. Pemuda itu menarik tubuh jennie agak menjauh mencoba agar perempuan itu berhenti memukuli istrinya yang sedang hamil.

"Jangan hentikan ibu Nak tzuyu!"

Sana terkesiap saat baru saja masuk ke dalam kamar. Perempuan ini lalu berlari cepat mencoba membantu tzuyu yang kepayahan.

"Ibu hentikan tenang dulu!" bujuk sana

"Jangan hentikan ibu, ibu akan memukulnya terus!" geram jennie mencoba berontak dari tzuyu yang menahan pinggangnya.

"tzu! Aku memberi tahu ibu jika jihyo hamil, tapi dia belum mendengar semua ceritanya dia sudah sangat marah," jelas sana

"jihyo! Setiap malam ibu menelepon mu memperingatkan agar kau tidak masuk dalam pergaulan bebas di LA. Tapi sekarang kau malah hamil dengan bule!" hardik jennie rasanya ia ingin menerkam putrinya.

Dengan bule.

Tzuyu tercengang, mendesah kasar. Ya ampun ibu jennie belum mendengar semua cerita, perempuan ini telah murka, mengira putrinya hamil dengan bule LA.

"Sekarang mana bule itu! Dia pasti tidak mau tanggung jawab!" berang jennie. Oh bagaimana dia tidak murka, ia memberikan kepercayaan penuh pada jihyo hidup di LA, tapi putrinya itu malah pulang dari LA dalam keadaan hamil.

"Ibu tenang dulu!" bujuk sana.

"Bagaimana ibu bisa tenang san. Ibu sudah menyiapkan masa depan yang baik dengan anak ibu irene, daniel PNS. Dia hamil malah di luar nikah!" semakin berang saja ibu jennie hancur semua rencana agar putrinya mendapatkan jodoh terbaik.

Jihyo tertunduk sedih, ibunya pasti kecewa.

Melihat jihyo, tzuyu lalu maju di hadapan perempuan paruh bayah itu merentangkan tangannya di hadapan jennie.

"Tolong hentikan bu!" tahan tzuyu.

"Biar saja nak tzuyu, ibu memberinya pelajaran!"

"Ibu tenang, dengar dulu penjelasannya," bujuk sana.

"jihyo tidak hamil di luar nikah bersama dengan bule bu," jelas tzuyu.

"Anak yang sedang di kandung jihyo adalah anakku bu! Aku ayah dari anak itu," jelas tzuyu dan seketika membuat ibu jennie terhenti, menatap pemuda itu lekat seakan tak percaya.

[END] SI BURUK RUPA || JITZU Where stories live. Discover now