𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 2 ~ 𝐌𝐲 𝐒𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥 𝐋𝐢𝐟𝐞

1.1K 110 41
                                    

"Pagi,Ice,Yumi!" Ayah turun dengan membawa tas kerjanya,hendak duduk di kursi sebelah Mama. "Pagi,Ayah" Seru ku.

Ayah tersenyum kaku,tidak menjawab. "Blaze kau suka wortel?" Ice mengalihkan aku,menyodorkan sepotong wortel dengan sumpit anak anak. "Oh?" Aku mau mengambilnya dengan sendok milikku,tapi Ice menolak,mau menyuapi ku.

"Ice,jangan memaksa,biar dia makan sendiri" Ayah menengahi datar,lebih terkesan tidak mau Ice menyuapi aku.

Aku mengangguk mengiyakan,tapi Ice tetap memaksa. "Aaaaaah" katanya sambil terus menyodorkan sumpitnya. Akhirnya aku membuka mulutku,memakan wortel yang diberikan olehnya.

"Yumi,berikan Ice sumpit baru" Ayah kembali berujar. "Sumpit itu masih bagus,Avan. Tidak perlu,jangan membuang buang,sayang sumpitnya. Sumpit sedang mahal,tau."
"Uang bulanan cukup untuk sekadar membeli sumpit,Yumi"
"Avan. Cukup."

Ayah dan Mama Yumi bertengkar,tapi Ice terus menyibukkan aku dengan makanan yang terus disodorkannya,sehingga aku tidak terlalu memperhatikan.

"Setelah ini temani aku tidur,ya" Bisik Ice setelah aku mengunyah kentang goreng yang diberikannya. "Kakak masih mau tidur? Kakak tidak mau main di luar?" Aku ikut berbisik. "Malas,ah. Buang buang tenaga" Aku bersungut sungut. Padahal salju di luar tidak terlalu menggunung.

"Kau mau main salju?" Ice bertanya,aku mengangguk. Sangat ingin. "Yasudah kita main saja sebentar,lalu pergi tidur. Kau setuju?" aku mengangguk semangat.

Ice mengacak halus rambut ku. "AVAN. DIA JUGA ANAKMU!" Mama Yumi menggebrak meja,membuat Ice tersedak. Tak berbasa basi,aku mengambilkan air untuknya.

"Terserah kamu,Yumi" Ayah pergi,berangkat bekerja. "Kenapa,Ma?" Ice menengok ke arah Mama Yumi,menatapnya dengan penuh tanda tanya. "Tidak apa apa,Ice. Kalian lanjutkan makannya,ya. Mama mau mencuci bekas memasak tadi" Mama Yumi berlalu,meninggalkan aku dan Ice bergurau.

"Hey,Blaze. Apa musim favoritmu di Seol?"
"Mmm,musim dingin" Aku menjawab yakin
"Kenapa? Bukannya masih banyak musim yang lebih bagus dan hangat?"
"Karna saat musim dingin aku bertemu kalian"

Ice yang tadi sibuk dengan susunya menoleh,menaikkan alisnya bingung. Tak lama ia mengangguk,mengiyakan saja.

"Mama,aku sudah selesai" Aku turun dari kursi,menghambur ke dapur untuk mencuci piring.

"Mama,apa Mama melihat boneka ku yang kemarin? Boleh aku memintanya lagi? Itu dari Ibu" Aku mendongak. "Boneka cabe?" aku mengangguk semangat. Benar,yang itu.

"Ooh,Mama cuci dulu,baru nanti dikasih ke Blaze,ya?"
"Baiik. Oh,Mama,sehabis ini Blaze dengan Kakak mau ke luar,bermain salju! Boleh,ya?"
"Hmm? Dengan Ice?"

Mama Yumi tertawa,membuat ku heran. "Apa Ice tidak menolak? Biasanya dia akan tidur setelah sarapan" Mama Yumi berjongkok,menyamai tinggi ku.

"Tadi Kakak mau,kok! Lihat.." Aku mendekati Ice,menarik baju hangatnya. "Kakak mau temenin Blaze main,kan?" Ice mengangguk,masih mengunyah sarapannya.

Aku kembali ke Mama Yumi,mematapnya dengan bangga karna bisa membuat Ice bermain. "Blaze hebat sekali bisa membuat Ice menunda waktu tidurnya. Kalian mainnya di halaman saja,ya? Jangan jauh jauh" Mama Yumi tertawa keras setelahnya.

❃❃❃

"Lihat,Kak! Aku bisa membuat boneka salju!" Aku menarik lengan Ice yang tadi bersandar di pintu,memakan sosis bakar. "Siapa yang kau buat?" Ice bertanya,menatap boneka salju ku yang berantakan. "Kakak Ice!" Aku berseru riang,memutari boneka salju yang tingginya menyamai tinggi ku.

𝔹𝕖𝕥𝕨𝕖𝕖𝕟 𝐔𝐬 // 𝐘𝐀𝐎𝐈 𝐈𝐜𝐞𝐋𝐚𝐳𝐞 𝐀𝐔Where stories live. Discover now