Chapter 8 ~ 𝐌𝐲 𝐓𝐫𝐨𝐮𝐛𝐥𝐞

977 92 9
                                    

Mungkin beberapa dari kalian ingat konferensi pers yang aku adakan untuk memberitahu dunia tentang kelainan ku.

Hahaha,aku ingat betapa gemparnya dunia mengetahui bahwa seorang Blaze adalah gay. Sungguh! Aku tertawa setengah mati mengingatnya.

Bahkan Ice sampai mengira aku memiliki gangguan jiwa mendadak. "Kamu sehat,Blaze? Aku yakin ada rumah sakit kejiwaan satu kilometer dari sini.." Entah dia bergurau atau tidak.

Wajahnya khawatir,tapi nada bicaranya seperti mengolok. Dasar Ice. Pffh.

Hey,mungkinkah itu yang menarik darinya? Sulit dimengerti?

Aah,aku pikir tidak. Sudahlah,lupakan.

Saat aku mengadakan konferensi itu,mungkin aku sudah menerbitkan 3 atau 4 buku. Nama ku sudah menjalar ke seluruh dunia. Tapi nama kekasih ku belum ada yg tahu.

Aku ingat juga ada sebuah stasiun TV yang membuat acara tentang keseharian ku. Saat wartawan itu mengetuk pintu,Ice tengah menggunakan tubuh ku sebagai gulingnya. Bagaimana aku mau membuka pintu,kan? Haha.

Yang bisa aku lakukan adalah meminta wartawan itu masuk. Dan simsalabim,munculah desas desus aneh tentang aku dan Ice.

Ice tak keberatan dibincangkan,dijelekkan oleh sana sini. Tapi aku yang geram. Aku memutuskan membuat konferensi itu. Menyatakan Ice pasangan sah ku.

Oh,aku tertawa lagi.

Semua wartawan yang aku undang langsung melongo tak percaya. Di atas mimbar itu,aku mati matian menahan tawa ku yang mau pecah.

Menggenggam tangan Ice erat erat,menahan tawa ku di balik tengkuknya. Menerima elusan hangat tangan lembutnya di kepalaku.

Lengkaplah bukti bahwa aku seorang gay.

Beberapa wartawan bersiul menggoda kami,beberapa diantaranya berbisik menentukan kata kata yang mau mereka laporkan ke atasan mereka.

Tak berselang lama,aku menutup konferensi. Kami langsung menuju mobil,bersiap bergosip tentang para wartawan itu.

Sopir ku,Lee Rang. Yang telah aku anggap sebagai Kakak ku,ikut ikutan menertawai para wartawan yang melongo tak percaya.

Itu pertama kalinya Ice tertawa bersama Lee Rang. Biasanya Icy tak mau aku dekat dekat dengannya. Mereka mau bicara satu sama lain saja sudah sebuah keajaiban. Hahaha.

"Lee,kita pergi ke tempat jajan dulu. Biar aku membelikan Icy Boba di sana." Aku memberikan arahan.

"Oh? Bukannya tadi kau bilang ingin cepat cepat pulang? Kamu sedang mengerjakan naskah buku mu,kan?" Ice menarik ku,merapatkan kepala ku pada tengkuknya.

"Itu imbalan karna Icy sudah capek capek ikut ke konferensi. Memotong jam tidurnya. Setimpal,bukan?" Aku tertawa,semakin menyenderkan kepala ku.

Ice ikut tertawa,mengangguk 

❃❃❃

Kami sampai di rumah sekitar jam 2 P.M.

Ice tengah tidur di paha ku sementara aku masih sibuk dengan laptop dan naskah buku ku. Bantal paus masih menemaninya dari zaman Icy masih bocah gembil pecinta kasur sampai sekarang,lelaki gagah tampan yang pemalas.

Drone yang Asher kirimkan ke Seint Petersbug sekarang melalang buana ke kota Kiev. Langsung mengekori mobil Van yang diisi oleh Gregory,Gamma,Fasky,dan si kembar Sukasa dan Sakuya.

𝔹𝕖𝕥𝕨𝕖𝕖𝕟 𝐔𝐬 // 𝐘𝐀𝐎𝐈 𝐈𝐜𝐞𝐋𝐚𝐳𝐞 𝐀𝐔Where stories live. Discover now