Chapter 13 ~ 𝐇𝐨𝐦𝐞

641 73 13
                                    

Aku mengira memberitahu Taufan akan membuat sebagian beban ku berkurang. Tapi tidak begitu realitanya. Dan pengetahuan sosial dasar kita adalah,

𝐓𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐒𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐄𝐤𝐬𝐩𝐞𝐭𝐚𝐬𝐢 𝐀𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐑𝐞𝐚𝐥𝐢𝐭𝐚.

Seharusnya aku dapat mengerti filosofi kalimat yang berarti dalam itu. Nyatanya aku terlambat mengerti,hehe.

Pagi hari setelah malam ulang tahun Solar itu,aku dengan berat hati ke sekolah. Ada perasaan was was yang menghantui ku,lebih terasa dari firasat kemarin.

Tapi ujian kenaikan sebentar lagi,dan aku tak mau ada catatan absen di rapor tahunan ku.

Seperti biasanya,aku berangkat saat Mama Yumi masih berkutat dengan kompor. Mengambil sepedaku dari bagasi,lalu langsung beranjak menggoesnya ke sekolah.

Aku berhenti sebentar di toko roti langganan ku.

Imoogi Bakery.

( 𝐀𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫'𝐬 𝐍𝐨𝐭𝐞⁴ : Imoogi dalam mitologi Korea merupakan sebuah makhluk yang wujudnya menyerupai ular raksasa dan setara dengan naga. Tidak seperti naga dalam mitologi Eropa yang identik dengan elemen api dan kehancuran, Imoogi merupakan naga yang terkait dengan air dan pertanian )

"Permisi,ini Blaze.." Aku membuka pintu toko,membuat lonceng kecil yang ada di dekat pintu berbunyi.

"Aah,Hai,Blaze! Berangkat pagi lagi?" Boboiboy,pemilik kedua dari toko ini yang mana pemilik satunya adalah Kakaknya,menyapaku ramah.

Seperti kebiasaannya,Boboiboy tengah merapikan beberapa bungkus roti yang terpajang.

"Hai,Boboiboy. Ya,mau bagaimana lagi memangnya.." Aku menghela napas,memasang wajah kecewa.

"Hahaha,bersabar dulu saja,Blaze. Oh,paket roti biasanya,kan?" Boboiboy beranjak ke kasir,mengambil paket roti yang biasa aku pesan untuk sarapan di sekolah.

Boboiboy adalah sahabat kedua ku,setelah Taufan. Lalu Reverse,Kakaknya. Mereka asli Indonesia,tapi aksen Koreanya berjalan lancar sekali seakan mereka adalah penduduk asli.

Umurnya sama dengan ku,tapi Boboiboy beberapa kali lompat kelas karna kepintarannya. Di umur 15,sepertinya Boboiboy bilang dia sudah masuk SMA kelas 3.

Yang membuatku tak habis pikir adalah,dengan kecerdasan yang seperti itu,bukannya Boboiboy bisa jadi lebih dari seorang pemilik toko roti yang punya hawa suram.

Maksudku,perawakan toko ini sangat kelam.

Cat hijau tua kusamnya terlihat segar sebenarnya. Tapi,dengan lukisan naga putih besar dengan mata merah yang membelit seorang anak sekitar 10 tahun yang membaca buku sambil mengelus kepala naga yang melilitnya sambil tersenyum dan menutup mata yang ada  di palang nama toko,siapa yang tak takut masuk ke dalam toko ini?

Dan lagi,beberapa kali aku merasa ada sesuatu yang aneh dengan dapur. Ada tulisan yang tertempel di pintu.

𝐊𝐇𝐔𝐒𝐔𝐒 𝐊𝐀𝐑𝐘𝐀𝐖𝐀𝐍. 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐌𝐀𝐒𝐔𝐊,𝐀𝐓𝐀𝐔 𝐌𝐄𝐍𝐘𝐄𝐒𝐀𝐋.

Kalimat itu ditulis besar besar dengan tinta tebal,dicetak miring,bergaris bawah dengan font bold.
Sepertinya larangannya sangat serius.

Boboiboy bisa saja menjadi CEO kaya,atau pengusaha,kan?

𝔹𝕖𝕥𝕨𝕖𝕖𝕟 𝐔𝐬 // 𝐘𝐀𝐎𝐈 𝐈𝐜𝐞𝐋𝐚𝐳𝐞 𝐀𝐔Where stories live. Discover now