Chapter 31 ~ 𝐓𝐡𝐞𝐲'𝐫𝐞 𝐍𝐨𝐭...

359 43 19
                                    

Baiklah,ini menegangkan.

Hari ini Ice pulang,dan aku mencari kalimat untuk menjelaskan asal ketiga iblis ini. Oooooh,aku tidak punya ide apapun. Tidak mungkin juga kalau aku terus menyembunyikan mereka.

Hufft,oke,aku siap.

Sekarang sekitar jam 9 pagi. Aku ada di bandara,menunggu Ice. Oh,aku bary terpikir. Selama pergi,Ice tidak menghubungi ku sama sekali. Aku kira dia akan menelepon ku setiap saat atau setidaknya menSPAM ke nomor ku.

Sekarang aku lebih was was...

15 menit,Ice sudah terlihat. Tunggu...

"H-hei...Ice...aku lihat,kamu membawa.."

Kim So-hee.

Gadis itu adalah sepupu Ice. Aku tidak pernah membawanya dalam buku ku ini karna aku rasa permusuhan kami tidak terlalu penting.

Tapi aku rasa aku bisa menjadi seseorang yang licik,jahat,dan pendendam sekali kan? Itu tidak akan merusak citra baik hati ku. Benar,kan? Aku tau kalian setuju,tidak perlu bohong. Aku memang sangat baik,haha.

Lupakan,aku malu.

"Mhm" Ice hanya menjawab singkat.
Itu adalah suasana canggung kesekian kalinya dalam hidupku.
"Aaah,lihatlah si haram. Sekarang sudah besar ya! Jadi kamu tidak bohong saat kamu bilang kalian masih tinggal bersama?" So-hee tiba tiba berceletuk.

Ice tidak menanggapi. Hanya berjalan menuju keluar lalu menahan taksi. "Ice,mau aku bawa kopernya?" Tanya ku. Ice menatapku sebentar,lalu melihat ke arah So-hee yang tersenyum. Senyum yang aneh.

"Kamu pulang sendiri,Blaze. Aku akan pulang dengan taksi yang lain bersama So-hee. Dia akan menginap,tolong bereskan kamar tamu."
"..."

Sungguh. SUNGGUH YA. Aku katakan pada kalian. Itu adalah kalimat yang paling aku benci selama hidupku.

Rasanya,aku mau merobek,mencincang,menggiling,memutilasi mulut berengseknya itu. UGH.

Tapi aku tidak mau terlihat kekanakan,dan aku rasa,So-hee mengatakan atau bahkan mengancam Ice dengan sesuatu.

Memang,sih. Klise,seperti cerita novel atau wattpad dan sebagainya. Di mana MC laki laki harus berpura pura atau melakukan sesuatu pada MC wanita karna dipaksa. Yak,pada akhirnya juga aku-
Ah,tunggu. Tidak seru kalau diberitahu sekarang,kan?

Nah,jadi,aku harap,kalian akan sama kesalnya dengan ku. Mau,kan?
Pfft.

Sekitar jam setengah 10 pagi,aku menutup dengan keras pintu rumah. Ada Fire yang terjungkal hingga roll belakang karna kaget. Mangkok jajanan Frost yang jatuh hingga tumpah,dan lengan baju Frostfire yang tergunting karna kaget juga.

"A-Ayah,kenapa begitu...kami kaget,AAAH. LENGAN BAJU KU. AAAAAAAH"
"Berisik,kau kelinci."
"Oren diam saja."

Frost memunguti jajanannya tanpa menghiraukan kedua anak itu. Sayang sekali saat itu aku tidak cukup sabar untuk melerai mereka baik baik.

"Tidak bisakah kalian diam!? Ha?! Sampai kapan kalian terus berisik!? HMMM????. Kalian tidak tau bagaimana telingaku berjuang!? Dan sekarang si tengil itu akan membawa seorang jalang pulang!? SUNGGUH!?. Apa apaan sih. Mood ku sedang tidak bagus,dan aku tak tau di mana mood bagus ku berada. Jadi DEMI TELINGAKU,KALIAN DIAMLAH." Kataku dalam satu tarikan napas.

Aku tak berkutat lama untuk melihat Frost yang menatap ku kaget dan melihat Fire dan Frostfire yang menatap takut padaku. Aku langsung beranjak mempersiapkan sebuah kamar untuk 'tamu' yang akan datang.

"Oh ya? Dia akan menginap katamu,Ice? Kenapa tidak menginap di neraka sana. Apa yang akan dia lakukan di sini? Menumpang makan? Menghabiskan uangku? Ha? Menjadi jalang parasit? Apa apaan caranya tersenyum padamu itu. Apa coba. Tiba tiba muncul lalu menempel pada Ice. Apakah dia jamur? Apa tujuannya? Membuatku sengsara lagi? BEGITUKAH,HAH,KAU BERENGSEK KIM SO-HEE!!. Kalau memang kau mau masuk lagi ke dalam hidup ku ini,aku yang akan membuat mu membusuk di neraka sana. Kau lihat saja. Beraninya menempel pada Ice. Membuat Ice datar begitu padaku. Kau kira aku batu yang tak akan melihat cara mu menatap Ice ku,ha. Lihatlah aku akan membuat mu menjadi korban. Meskipun aku yang akan menjadi jahat di sini. Kau lihatlah."

𝔹𝕖𝕥𝕨𝕖𝕖𝕟 𝐔𝐬 // 𝐘𝐀𝐎𝐈 𝐈𝐜𝐞𝐋𝐚𝐳𝐞 𝐀𝐔Where stories live. Discover now