Chapter 33 ~ 𝐁𝐞𝐭𝐰𝐞𝐞𝐧 U̶s̶ #2

334 40 10
                                    

Selama di rumah Ufan,Ice terus saja memperhatikan ku,dan itu tidak nyaman. Rasanya seperti dihantui.

"Ice,jangan melihatku teruuus" Sungut ku saat itu. Ice hanya mengangguk,tapi tetap melihatku hingga kami pulang.

Rumah Ufan tidak terlalu jauh,jadi kami pulang berjalan kaki.

Selama pulang,Ice memimpin jalan di depan sambil menggandeng tanganku. Itu agak menyebalkan,karna kelihatan sekali aku pendek.

Entah karna Ice yang keren,atau memang kami cocok kalau berjalan bersama. Tapi banyak orang yang memotret kami,aku mana tau kenapa. Tapi aku rasa aku pernah mendapat foto itu.

Aku kehilangan foto itu karna ponsel yang ku banting itu. Hehe.

Tapi aku rasa itu cukup lucu.

Selama di jalan itu,aku mengomel karna Ice terus terusan bersikap aneh dan sedikit over. Ah,aneh mengingatnya sekarang.

Seingat ku juga,itu hari di mana tiba tiba Ice confess. Aku rasa dia cukup manis,karna dia sampai repot repot membelikan aku ini itu.

Hehe,haruskah aku menulisnya di sini?

Aku rasa itu akan membutuhkan waktu cukup lama. Karna percaya atau tidak,Ice dan Fire sedang bertengkar soal kue apa yang lebih enak. Mhm,sepertinya aku bisa menyerahkannya pada Frost dan fokus pada buku ini,hahaha.

Pokoknya di jalan itu aku terus mencak mencak hingga Ice tiba tiba menyudutkan ku di belokan gang kecil.

Dia mengunciku di dinding gang,dan itu membuatku panik setengah mati.

Pasalnya wajah Ice terlalu dekat dengan ku. Jantung ku mengadakan disko,aku tidak bisa menahan rona merah yang mendadak muncul di pipiku.

Pasokan oksigen ku menipis karna aku menahan napas ketika Ice terus mendekatkan wajahnya.

"Jangan berisik" Gumam Ice saat mulutnya hampir menempel ke bibir ku. Aku cepat cepat menutup mulut ku dan mengangguk. Menghindari Ice yang 'agresif'.

Ice tersenyum,lalu menggandeng ku lagi menuju rumah. Aku hanya diam,karna disko di jantungku belum selesai.

Aku terus berpikir kenapa Ice bisa begitunya. Terus senyumnya itu,tidak ada maksud di senyum itu.

Tidak tau deh.

Nah,di sini bagian di mana aku tidak peka.

Ice membawa ku ke studio rekaman dan memintaku menunggunya.

"Aku mau menembak seseorang,aku mau membuat lagu untuknya. Temani,ya" Mintanya saat itu. Aku mengangguk saja.

Lalu Ice mendekati sound recordist yang kelihatannya tengah menyetel autotune.
Mereka melihat ku sekilas,entah deh,aku tengah bermain ponsel,jadi hanya sedikit melirik.

Recordist itu mengangguk sambil tertawa lebar,lalu Ice masuk ke ruangan perekaman. Aku sedang membuka Instagram ketika Recordist yang Marganya Jang itu memintaku ikut mendengarnya.

Sebentar,aku cari file suaranya dulu.

I found the street of the house in which you stay
And my diary's full of your name on every page
'Cause I read somewhere you'll fall in love with me

I'll try and try again one day, you'll see
Your hair's under my pillow so I sleep (so I sleep)
And I'm dreaming of you leaving roses at my feet (at my feet)

𝔹𝕖𝕥𝕨𝕖𝕖𝕟 𝐔𝐬 // 𝐘𝐀𝐎𝐈 𝐈𝐜𝐞𝐋𝐚𝐳𝐞 𝐀𝐔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora