Chapter 11 ~ My Moment...

780 81 9
                                    

Baiklah,aku tidak tau sebenarnya buku ini menceritakan masa laluku atau masa masa ku dengan Ice. Aku tidak punya tujuan khusus untuk menulis buku ini.

Oh,soal Solar dan Halilintar itu. Aku membawa bawa mereka di sarapan beberapa hari lalu,dan Ice tampaknya kurang senang akan hal itu. Hahaha,seharusnya kalian melihat wajahnya saat ku membahas mereka.

Nah,jadi,kemarin itu aku cuma asal mengungkit topik,dan kebetulan mengingat Halilintar dan Solar,jadi aku membicarakan mereka dengan Ice.

"Hey,Ice"
"Ya"
"Kamu ingat Halilintar dan Solar?" Wajah Ice langsung suram.
"Kenapa membahas mereka?"
"Hanya teringat,bukan apa apa,Ice. Jangan begitu,ah." Aku mengibas tanganku.

Akhirnya aku tidak jadi mengungkit mereka,dari pada Ice marah,kan?

❃❃❃

"Gigantic?"
"Gigantic yang menguasai pasar dunia?"
Solar mengangguk,memang Gigantic yang itu.

Taufan langsung berbinar binar melihat pengakuan Solar. Tapi,ada satu hal yang aku pikirkan. Bagaimana Gadis ini mengetahui asal kami?

"Hey,Solar" Semua menengok,padahal hanya Solar yang aku panggil. "Bagaimana kamu tahu kami berbahasa Indonesia?"

Senyap.

Taufan menunduk sedikit,sepertinya ikut terpikirkan. Halilintar memilih tak peduli,dia membuka sebungkus permen merah. Tersisa Solar yang menatap ku lamat lamat.

"Bokap gue dan Ayah si tembok ini emangnya gak bisa buat nyari inpo sekecil ini? Kudet amat" Solar menaikkan kakinya lagi.

Aku mengangguk,itu masuk akal. Hanya saja masih ada yang menggangguku. Dari mana mereka tau kami hiperaktif. Maksudku,hiperaktif atau tidaknya siswa kan tidak masuk ke daftar data sekolah.

Aku membuka mulut,bermaksud menanyakan hal itu. Tapi,sebuah tepukan bahu yang cukup keras membuatku tegang. Membuat senyap satu meja. Dan aku tau,siapa yang menepuk ku dengan kekuatan sebesar ini.

"K..Kak Ice..? Kak Ice...mau jajan..ya?" Aku tak berani membalikkan wajah. Sudah biasa melihat muka muka seram Ice.  "Sedang apa kamu di sini,dan bukannya di kelas?" Suara berat Ice terdengar slowmo di telingaku,dan itu semakin membuatku takut.

"A-Anu,Kak Ice. Blaze――"
"Dia dan Taufan akan mengantar kami berkeliling,senior" Solar berbicara,masih dengan kaki di atas meja.

"Anak baru? Nama kalian?"
"Solar. Solar Scluptor,dan itu,Halilintar Gigantic"

...

Ice mengangguk. "Lalu? Kenapa malah di sini dan bukannya berkeliling? Cepat sana." Ice membuka bungkusan permen Yeot.

( 𝐀uthor's Note³ : Yeot (엿) adalah jenis permen dan pemanis tradisional khas Korea yang biasa dilapiskan pada bahan kue-kue. Yeot diperkirakan telah dibuat oleh masyarakat Korea sejak zaman kuno. Orang Korea menggunakan yeot sebagai pemanis sekaligus sebagai makanan ringan, sekaligus oleh-oleh yang biasa diberikan kakek dan nenek kepada cucu-cucunya. Yeot populer sebagai manisan yang diberikan kepada pelajar yang akan mengikuti ujian. Dalam bahasa Korea, ada istilah "lengket dengan ujian", maka pelajar di Korea akan diberikan permen yeot yang lengket agar mereka lulus ujian. Oleh karena itu selama masa ujian, banyak dijual yeot di jalanan.)

𝔹𝕖𝕥𝕨𝕖𝕖𝕟 𝐔𝐬 // 𝐘𝐀𝐎𝐈 𝐈𝐜𝐞𝐋𝐚𝐳𝐞 𝐀𝐔Where stories live. Discover now