Chapter 38 ~ 𝐒𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥!

319 44 15
                                    

Sekarang sudah jam 9 malam. Ice lelah berat hari ini,haha. Nah,begini ceritanya;

Jadi kemarin malam aku membicarakan tentang sekolah anak anak pada Ice.

"Ice,apa menurutmu mereka harus kita sekolahkan?" Kataku. Ice yang sedang membuat sistem VR langsung menatapku.

"Apa? Mereka?" Aku mengangguk.

"Entahlah,aku takut mereka akan mengigit teman teman mereka."
"Apa?"

Aku ternganga. Tak menyangka Ice bisa berpikir seperti itu.

"Kau lihat itu,Blaze." Ice menunjuk ke arah anak anak yang sedang bersiap tidur, tapi lebih fokus ke menonton TV.

"Mereka baik, apa yang salah?" Tanyaku.
"Lihat lagi."

Ketika aku menengok lagi, Fire dan Frostfire sedang bertengkar sementara Frost menjadi wasit. Tak lama kemudian, Frostfire menggigit telunjuk Fire.

"AAAAAAAH,AYAAAAH!!" Fire berteriak sampai Frost menyumpal mulutnya menggunakan tisu.

"Berisik." Frost bergumam sementara Frostfire tertawa menggelegar. Aku kembali menatap Ice yang mengangkat bahunya.

Aku menghela napas,berdiri.

"Apa kalian sudah siap tidur? Ada apa ini? Kalian bertengkar?" Kataku pura pura tidak tau.

"Ayah." Frost menghampiriku,mengangkat tangannya untuk minta digendong.
"Frostfire mengigit jariku!"
"Apa? Itu kau yang melunjak!"
"Kamu berkaca,ya! Dasar kau!"
"Diamlah,anak pungut!"
"Bodoh,kau juga dipungut!"
"Sialan!"
"Kau yang sialan!"

Aku menghela napas lagi;

"Sudah,ah. Ayo tidur,besok kita pergi keluar. Kalian harus bangun lebih pagi besok. Kalian mengerti?" mereka mengangguk setelahnya meski masih menatap sinis satu sama lain.

Setelah menemani mereka tidur,aku kembali menuju ruangan kerja Ice. Karna aku meninggalkan laptop ku di sana.

Ice masih berkutat dengan komputernya,super fokus. Tapi aku rasa fokusnya hilang karna aku tiba tiba memeluknya dari belakang.

Menyembunyikan wajahku pada tengkuknya.

"Kenapa, Mhm?" Ice mengelus kepalaku, menghentikan pekerjaannya.
"Capek."
"Itu pilihan mu untuk mengurus mereka." Kata Ice sambil menarik lenganku.

Aku berpindah posisi,duduk di samping Ice.

"Aku tau, aku kan baru sekali mengeluh, Icee" kataku dengan nada manja yang terkadang kedengarannya menjijikan.

"Lalu? Kamu benar mau memasukkan mereka ke sekolah? Sudah punya rekomendasi?"

"Mereka masih bisa mengejar ketinggalan kalau kita mengajarkan hal hal dasar. Frostfire kelas 5, Fire kelas 3, dan Frost kelas 2. Aku rasa kita bisa mengajari mereka."

"Blaze, sayang, dengarkan aku. Itu tidak salah memasukkan mereka ke sekolah, tapi meski kita mengajari mereka hal hal dasar, tetap akan sulit bagi mereka beradaptasi dengan cepat pada hal hal baru. Apalagi mereka bukan utuh manusia." Ice menarik tubuhku menuju dadanya,menyenderkan kepalaku di sana.

"Apa benar tidak bisa?" Kataku lagi.

"Mungkin kita perlu memulai benar benar dari awal, Blaze. Coba panggilkan dulu guru privat. Kalau mereka bisa mengejar ketinggalan, tidak masalah kalau mau kita masukkan ke sekolah. Kalau bisa masukkan ke asrama sekalian biar kita tinggal berdua lagi. Aku akan lebih bebas meminta waktumu." Kata Ice dengan ambisius di bagian akhir kalimat.

Aku tertawa, mengangguk saja.

"Lalu sekarang kamu mau apa?" Ice kembali mengerjakan VR dengan satu tangan. Tangan kirinya mengelus kepalaku.

𝔹𝕖𝕥𝕨𝕖𝕖𝕟 𝐔𝐬 // 𝐘𝐀𝐎𝐈 𝐈𝐜𝐞𝐋𝐚𝐳𝐞 𝐀𝐔Where stories live. Discover now