Chapter 15 ~ I Am Blaze,I Won't Cry.

618 64 18
                                    

𝐁𝐮𝐦𝐢 𝐓𝐞𝐫𝐛𝐚𝐭𝐮𝐤,𝐉𝐚𝐝𝐢𝐥𝐚𝐡 𝐆𝐞𝐦𝐩𝐚.
ʙᴜᴍɪ ᴍᴇɴᴀɴɢɪs,ᴊᴀᴅɪʟᴀʜ ʜᴜᴊᴀɴ ᴅᴀɴ ʟᴜᴍᴘᴜʀ.
вυмι мєиgєℓυн,נαιℓαн вααι αиgιи.

Kamu bukanlah sesuatu yang bisa membuatku takut. Karna kamu hanyalah sebuah ranting yang bahkan akan goyah hanya karna Bumi mengangkat satu bagiannya.

~𝐈𝐜𝐞 𝐅𝐫𝐨𝐬𝐭𝐥𝐞𝐫

❃❃❃

Aku berjalan menuju kelas 3-1. Kelas Ice. Ricuh,kedengaran sampai keluar suaranya. Ada yang memanjat korden jendela,ada yang memakan bekalnya,ada yang bermain ponsel,bahkan ada yang bermain dengan papan tulis.

Lexy Gregory.

Anak pindahan Amerika yang mendapat beasiswa,tengah mengangkat papan tulis di belakang kepalanya,sekilas terlihat seperti reog.

Lalu ada Gempa Kim.

Ketua kelas 3-1. Dia sedang meminta Lexy mengembalikan papan ke tempat semula. Di sampingnya ada Shim Lunar.

Wakil ketua kelas yang cukup populer tapi pendiam. Satu server dengan Ice. Bedanya,Lunar mau menanggapi penggemarnya. Ia tengah berfoto bersama dua teman perempuan.

Lalu di pojok kelas ada Thornie Yamaguchi. Murid asli Jepang dari program pertukaran pelajar. Bahasa Koreanya bagus,tapi sayang dia lugu.

Terlalu lugu malah.

Thorn panggilannya. Thorn sedang menggapai ranting kayu yang masuk ke kelas dari sebuah pohon besar. Mungkin dia mencoba memanjat. Dibelakangnya ada beberapa gadis yang memintanya berhenti dan turun.

Menurutku di kelas Ice yang paling menarik adalah Thorn. Perawakannya mungil,imut dan lucu,belum lagi ditambah sikap polos dan lugunya.

Pipinya gembil,di wajahnya selalu tersungging senyum maniiiis sekali.
Thorn selalu menggunakan almameter berwarna hijau muda mentereng.

Lalu ada Ice dengan kaki terangkat ke meja,kepalanya tersender ke kursi,dan mata tertutup.

Aku mengetuk pintu,membuat hampir seluruh kelas menengok.

"Maaf,aku mencari Kak Ice" Kataku.

Ice langsung bangun,mengangkat kepala ke arah ku.

"Oh,adik laki laki Ice ya?" Lexy melempar papan tulis,langsung berjalan ke arah ku. Mengunciku di tembok dengan tangannya.

"I-iya,Kak. Pagi."
"Laki laki,tapi wajahnya cantik. Kamu―"
"Anj―ng amat lo" Ice menarik Lexy kebelakang hingga terseret sambil berceletuk.
"Ulangi lagi. Apa yang kau katakan,Ice?"
"Tidak. Itu artinya menyingkir,oke? Bahasa Indonesia. Kau mengerti? Tidak? Masa bodoh."

Aku tertawa kecil,membuat Lexy curiga.

"Sepertinya bukan memintaku menyingkir,Ice?"
"Entahlah,siapa tau"

Ice menarik ku keluar,menghindari argumen panjang dengan Lexy.

"Lain kali kalau ketemu jauh jauh saja. Anak aneh" Sungut Ice sambil menyeret ku menuju rooftop.

𝔹𝕖𝕥𝕨𝕖𝕖𝕟 𝐔𝐬 // 𝐘𝐀𝐎𝐈 𝐈𝐜𝐞𝐋𝐚𝐳𝐞 𝐀𝐔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang