BAB 10 (Jatuh Cinta)

181 10 4
                                    

"Lo kesemsem sama dia, Boss?" Tanya Yasha pada Calvin

Calvin yang mendengar pertanyaan Yasha sontak berdehem, menormalkan ekspresinya, "Mana mungkin saya suka sama cewek seperti dia" Jawab Calvin berlagak tidak memperdulikan perasaan dihatinya

Namun mendengar jawaban Calvin, Yasha hanya tersenyum miring mengetahui jawaban sebenarnya yang ada dihatinya.

Halah dari ekspresi aja udah kekeliatan gitu, masi pake begaya-gayan nutupin, batin Yasha

Tanpa Yasha sadar, disaat yang sama sudut bibir Calvin sedikit terangkat saat Yasha menanyakan pertanyaan itu.

Mungkin benar apa kata Yasha, Calvin sedang jatuh cinta... lagi,

***

Alika datang dengan tumpukan gantungan pakaian yang sudah menggunung ditangannya langsung pergi ke ruang ganti. Alika mencoba semua pakaian itu satu-persatu dan menuju keluar meminta pendapat Reza.

Calvin yang menatap hal itu dari lantai atas merasa panas, apa dia dekat dengan lelaki itu? , batin Calvin bertanya-tanya merasa panas sekaligus penasaran.

"Ambilkan saya air dingin cepat! " pinta Calvin menyuruh bodyguard disebelahnya

"Kalo yang ini, gimana za menurut kamu? " Tanya Alika pada Reza.

"Bagus-bagus aja si menurut aku", tanya Reza mengangguk untuk yang kesekian kalinya.

Bukan karena Reza merasa malas atau lelah meladeni pertanyaan Alika beberapa kali, namun Reza jujur pakaian apapun yang dikenakan Alika pasti akan terlihat sangat cantik saat dikenakan Alika.

Di lubuk hati Reza sebenarnya juga kagum pada kecantikan gadis itu.

'kamu memang sudah cantik, Alika',

Tak lama, setelah meminta pertanyaan Reza, Alika pergi berbalik menuju ruang ganti untuk kembali mencoba pakaian yang lain. Namun saat Alika turun dari stage, tidak sengaja kakinya terpeleset

Reza yang melihat itu langsung sigap menangkap tubuh Alika agar tidak terjatuh dengan tangannya. Mereka berdua bertatapan selang beberapa detik tanpa mengedipkan mata satu sama lain

Disisi lain, Calvin menangkap kejadian itu...

Beberapa detik kemudian, Alika langsung tanggap menormalkan posisinya

"Ehmmm... Makasih, Za. Ehehe sorry sorry, ya. Tolong lepasin sekarang," ucap Alika membuyarkan lamunan Reza.

(Aduh gaenak banget si posisi tadi, malu- maluin aja! makanya Alika kalo jalan lo liat-liat dong! bikin malu aja), rutuk Alika dalam hati memarahi dirinya sendiri sambil menepuk kepalanya pelan

Lalu, Alika langsung menyibukkan diri dengan kembali berbelanja. Menganggap seakan-akan tidak terjadi apapun barusan.

Tapi, dengan kejadian tadi Reza malah merasa senang. Jujur saja ternyata dalam lubuk hati yang paling dalam Reza terpukau dengan kecantikan dan bulu mata lentik milik Alika.

Dia sebenarnya berharap bisa lebih lama dalam posisi seperti itu, karena ia begitu mencintai Alika.

Sementara itu, Calvin yang tidak sengaja melihat hal itu merasa kepanasan. Dia berjalan kembali ke kantornya dengan menggebu- gebu dan memarahi para pegawainya hanya untuk masalah kecil.

"Kalian bisa kerja atau tidak HAH? begini saja masih salah!?! " marah Calvin pada salah satu pegawai.

"Kamu juga! Kenapa papan promosi yang seharusnya sudah ada didepan gedung belum dipasang?!" marah Calvin pada pegawainya satu- persatu.

My Untouchable CEO [Sedang REVISI]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant