Bab 53 (Calon Istri)

110 4 0
                                    

Setelah, Alika memposting fotonya. Alika kembali melihat foto-fotonya bersama Calvin. Senyumnya tak luput sama sekali dari wajahnya cantiknya hingga membuat Calvin terpana.

"Makasihhh yaa," ujarnya.

Alika kini sangat kegirangan seperti anak kecil.

"Apa yang nggak untuk calon istri saya?" balas Calvin hingga berhasil membuat Alika salah tingkah

Alika melipat kedua tangannya, "kamu jadi suka ngomong manis begini diajarin siapa, hayo? kerjaan Yasha, nih! pasti ya kan?" tuduh Alika sambil melirik Yasha yang sedang asik mengambil selfie bersama Putri

"eh ada apaan Yasha, Yasha? you can't ngerasani other people right in front of their face, man" saut Yasha yang mendengar namanya sedang di bicarakan diam-diam.

Alika membalikkan tubuhnya 90° kearah Yasha, "tanggung jawab lo, Yash. Cowo gue jadi pinter ngegombal nih gara-gara lo! bikin gue diabetes aja lama-lama" marah Alika begitu polosnya

"Eh, aku juga ndak tau ya, kalo bos aku yang kaya kutub utara itu bisa smart juga kalo masalah cewek, suer!" jawab Yasha yang tak terima. "mungkin aja, dee iso jadi leleh begitu, ya karna emang sudah ketemu sama kamu, pawangnya" lanjut Yasha

Alika mencebikkan bibirnya, "enak aja pawang-pawang, emang pawang ular. Dasar kamu mishka!" marah Alika menampol lengan Yasha mungkin hanya terasa seperti senggolan kecil saja baginya.

Lalu, Yasha juga ikut-ikutan mencebik, "pawang beruang dong, Diana. Gimana sih?" balas Yasha tidak terima

Alika memutar bola matanya malas, "cape ya, ngomong sama dodol" ujar Alika yang masih kesal dengan Yasha.

Lalu, Yasha mengambil ancang-ancang untuk membalas lagi.

Namun, keinginannya tiba-tiba di stop Calvin yang sedari tadi hanya tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepala nya melihat keributan diantara mereka berdua,

"sudah, sudah, Yash" ujar Calvin

Alika meledek Yasha, karena bangga Calvin menghentikan Yasha untuk membalas ledekannya, yang artinya dirinya-lah yang menang,

"emang pacar aku the best banget deh" ujar Alika sambil menabok bahu Calvin secara tidak sadar

"Woi, Al! nabok pacar kaya nabok temen sendiri aja lo!" tegur Dian mencoba untuk menyadarkan Alika.

Putri yang tadinya berada di samping Yasha membela Alika, "Yang sabar aja ya, Vin. Alika emang kadang-kadang kaya bocil" ujar Putri yang membela Alika dengan cara yang bisa disebut 'mengesalkan'

Alika meringis menahan malu, hampir saja jatuh imagenya

(anjir lupa gue! Ngapain tangan gue main tabok aja sih, kaya si Dio) batin Alika merutuki tangannya

"Maaf, ya" ujar Alika lirih meminta maaf sambil mengelus-ngelus pundak Calvin.

Calvin mengerutkan kening, "saya mau maafin kamu, tapi dengan satu syarat" jawab Calvin menggantung.

Lalu, Alika mendongakkan kepalanya, "iya apa aja deh, yang penting kamu maafin aku yah? pleaseee" mohon Alika dengan menangkupkan kedua tangannya

"ketemu keluarga saya malam ini" jawab Calvin sehingga membuat Alika terkejut.

"Ha... harus malam ini ya? tapi, aku belum nyiapin apa-apa, Vin. Belom lagi, ngabarin ayah sama mama. Mana udah sore juga" jawab Alika yang merasa sedikit keberatan

(duh, iya lupa nikahan gue 2 hari lagi. Mana gue belum bilang keluarga, belum prepare apa-apa. Nggak bisa dong kalo gue nggak nyiapin sesuatu yang perfect buat calon mertua gue sendiri) batin Alika khawatir.

My Untouchable CEO [Sedang REVISI]Where stories live. Discover now