Bab 25 (Waktu Bersama 2)

160 5 0
                                    

Pipi Alika memerah

begitu juga dengan Calvin, tanpa ia sadari. Namun, Calvin langsung cepat menormalkan raut wajahnya

"Ehmm, saya serius Alika" jelas Calvin

"Kamu, yakin? " tanya Alika memastikan sekali lagi

"Kapan saya pernah ragu tentang hal apapun yang berkaitan dengan kamu? ", jawab Calvin serius

blusshhhhhhh

Pipi Alika semakin bertambah merah seperti kepiting rebus

(duhhh... Calvin, bisa sakit jantung nih gue lama-lama!!!), kesal Alika frustasi dalam hati karena perlakuan manis manusia kutub didepannya

"Emm... kalau begitu oke, aku Terima. Besok-besok kalau aku kangen sama Bu Cit dan anak-anak disini, aku bakal bilang sama kamu, ya?" ujar Alika menyetujui

"Good girl" jawab Calvin sambil mengacak-acak pucuk rambut Alika gemas

"Alikaaa!!! Calvin!!! giliran, nihhh!!!! Anak-anak mau main sama kalian" teriak Dio dari kejauhan memanggil mereka berdua

"Iyaaa, Dio!!! Sebentaarrr!!!" saut Alika

Saat, Alika mulai beranjak berdiri. Calvin langsung memberikan tangan kanan-nya didepan wajah Alika

Langkah Alika langsung terhenti. Ia melihat kearah Calvin, dengan raut wajah bertanya-tanya

(mau ngapain lagi nih orang???), batin Alika was-was akan keamanan jantungnya

"Hati-hati, banyak batu licin"

Alika tersenyum, mendapat perlakuan hangat Calvin yang seperti itu. Mulutnya mendadak terasa terkunci sehingga ia merasa tidak bisa memberikan reaksi apapun

(Apa kamu benar-benar menyukai dia, Alika?!?)

"Kami datang!!!" teriak Calvin pada Dio dan Yasha dari kejauhan

"YAAAYY MAIN SAMA KAK ALIKA SAMA KAK CALVIN!!!"

"Yaaayy, main sama kakak cantik sama kakak ganteng!!!!"

"Yaaayyyy!!! Seruuuuu!!!"

"Yaaayyyy!!!! sini kaaakk!!!!

Sorak anak-anak yang begitu bersemangat untuk bermain dengan Calvin dan Alika. Tak disangka, baru saja sebentar Alika, Calvin, Yasha, dan Dio datang mereka bisa dengan sangat cepat merasa dekat.

Hati Alika merasa sangat tersentuh, melihat kebahagiaan mereka yang sederhana. Mungkin, bagi sebagian orang, bermain dengan teman-teman dan bertemu dengan orang-orang baru terdengar seperti hal yang sangat biasa. Tapi, bagi anak-anak momen ini menjadi hal yang sangat berharga. Karena mereka bisa banyak mengetahui, mengenal, dan belajar hal-hal baru yang sama sekali belum pernah mereka ketahui sebelumnya.

"Ngeliat mereka, aku jadi sangat bersyukur dengan apa yang aku punya sekarang, Vin. Terlepas dari semua keterbatasan yang ada di lingkungan ini. Mereka tetap bisa bahagia dengan cara mereka sendiri" ujar Alika sambil berjalan

"Tidak hanya itu... Kamu lihat, Mereka juga bisa semudah itu untuk dekat dengan orang baru. Hal seperti itu, saja bahkan masih terasa sangat sulit untuk sebagian orang seperti, Saya"

"Maka dari itu, saya merasa senyum dan kepercayaan mereka begitu berharga. Dan saya ingin terus menjaga senyum itu tetap ada tidak hanya untuk anak-anak ini, tapi juga seluruh warganya" imbuh Calvin

Alika seketika terenyuh mendengar pengakuan Calvin. Mungkin saja, ia mengatakan semua hal itu tanpa sadar. Tapi Alika yakin tentang satu hal, Calvin memiliki hati yang begitu luas

My Untouchable CEO [Sedang REVISI]Where stories live. Discover now