Bab 39 (Ini Hanya Kecewaku)

123 4 0
                                    

 "Sebelum, kamu meminta aku untuk percaya. Tolong tanya hati kamu terlebih dulu. Siapa orang yang benar-benar hati kamu cari, apakah aku atau Lancaster?

Calvin terdiam menatap Alika, tanpa memberikan jawaban apapun atas pertanyaan yang diajukan Alika. 

"Kamu nggak akan bisa menerima orang baru, kalau kamu belum selesai dengan masa lalu kamu, Vin" tambah Alika

Alika meninggalkan Calvin sendirian di taman. Yang membuat, Alika lebih sakit lagi, bahkan dia juga tidak berusaha menahan kepergian Alika. 

"Apa kamu tidak memiliki sedikit rasa untukku, Vin?" batin Alika sambil mengusap air matanya.

Tanpa, Alika sadari Calvin juga meneteskan air mata mendengar perkataan Alika. Dia sendiri tidak tau apa yang hatinya mau.

Alika kembali masuk kedalam ballroom, mencari keberadaan Reza. Tak lama, Reza langsung mendekati Alika dan memeluknya, sehingga membuat Alika tidak bisa lagi menahan kesedihannya. 

"Udah, Tenang, Al. Kita pulang ya?" tanya Reza yang begitu khawatir melihat keadaan Alika. 

Reza memasangkan jasnya di tubuh Alika, karena tidak ingin Alika kedinginan. Reza memeluk bahu Alika, dan menuntunnya untuk pergi keluar.

Saat di jalan, mereka berdua berpapasan dengan Yasha yang juga panik melihat Alika yang menangis

"Loh, Al. Kamu kenapa? Habis ketemu sama Calvin? Kamu kenapa kok nangis? Please tell me what happened?" tanya

"Maaf, Yash" jawab Alika.

Yasha bingung, kenapa wanita di depannya tiba-tiba minta maaf. 

Ya, Alika minta maaf karena tidak bisa menjadi orang yang mengerti Calvin seperti apa yang sangat diharapkan Yasha. Dia tidak hanya mampu mengerti Calvin. Mungkin, dia tidak sanggup untuk menerima kepahitan tentang kenyataan kalau kehadiran dirinya hanya sebagai wanita peniru Lancaster, tempat pelampiasan seorang Calvin Waymond Dimitry.

Alika pamit, "Aku pulang dulu, Yash" pamit Alika yang masih sesenggukan. 

Yasha berusaha menahan amarahnya. Sepertinya, sahabat sekaligus bosnya itu sudah benar-benar membuat kesalahan fatal sehingga membuat Alika yang periang menjadi seterpuruk ini. 'Dia tidak akan membiarkan Calvin melakukan hal bodoh kali ini'.

Yasha mempersilahkan Alika dan Reza, "Silahkan, hati-hati ya pulangnya, Al, Za. Take care" jawab Yasha yang langsung diangguki oleh Reza. 

Yasha melihat mobil Alika dan Reza keluar dari tempat ini, sebelum masuk lagi ke dalam untuk memberi pelajaran pada sahabatnya itu.

***

Sementara di dalam mobil, Alika masih saja tidak berhenti menangis. Hingga membuat Reza semakin khawatir. Reza membantu Alika, dengan memberikan tisu setiap Alika membutuhkannya untuk membuang ingusnya.

"Al, sudah ya nangisnya. Suara kamu sampai habis begitu" ujar Reza merasa khawatir dengan Alika yang duduk disampingnya. 

Alika tidak menjawab pertanyaan Reza, dan menggeleng-gelengkan kepalanya, "Hati aku sakit, Za" ujar Alika sambil berusaha memukul-mukul dadanya dengan menggunakan kepalan tangannya, agar rasa sesak di dadanya menghilang.

Reza menahan Alika, kembali memukul-mukul dadanya "Udah, Al. Sudah. Aku nggak bisa lihat kamu begini terus. Kamu tolong cerita, ada apa sama kamu dan Calvin?" taya Reza berusaha untuk mencari tau, siapa yang menyebabkan kesedihan di hati wanita yang dia cintai.

Alika kembalik terisak, " Aku wanita peniru Lancaster, Za. Calvin nggak bener-bener cinta sama aku, dia hanya jadiin aku pelampiasan karena wajah aku mirip Lancaster" adu Alika sambil menangis.

My Untouchable CEO [Sedang REVISI]Where stories live. Discover now