Bab 75 (Kembali)

76 2 2
                                    

Setelah mendapat kabar jika ayah Calvin masuk rumah sakit, Alika langsung bergegas mengajak Calvin untuk pulang dan menuju ke rumah sakit tempat dimana Waymond dirawat.

Alika kini harus memaksa Calvin mengunjungi ayahnya. Karena, saat ini Mr. Waymond sangat membutuhkan dukungan Calvin, putra semata wayang nya.

Rasa trauma mendalam di masa lalunya, membuat nya begitu membenci ayahnya sendiri. Calvin seakan tak sudi menemui Waymond.

Sekalipun, dia telah memaksa dirinya sendiri. Batinnya seakan menolak, berhadapan dengan lelaki yang membuatnya hadir ke dunia ini.

Tapi, itu semua berbeda ketika Alika yang memintanya. Calvin bisa melakukan apapun untuk Alika. Bahkan, nyawanya sekalipun. Calvin rela memberikannya untuk Alika.

"Apa kamu mau menemani saya kesana, Alika?" tanya Calvin menghela nafas.

"Pasti. Aku akan selalu ada disamping kamu menemani kamu, Vin" jawab Alika sembari menggenggam tangan Calvin.

"Kita pulang sekarang ya?" bujuk Alika kembali.

"Oke, kita pulang. Semua ini saya lakukan demi kamu, karena kamu yang memintanya. Bukan untuk dia" jawab Calvin kembali membuat penegasan.

Meskipun, Calvin menolak mengatakan itu semua untuk Dimitry. Alika yakin, kalau Calvin sebenarnya merasa khawatir pada ayahnya. Meskipun hanya sedikit.

"Iya, kita jenguk Daddy demi aku. Terimakasih ya, Vin" ujar Alika senantiasa menggenggam tangan Calvin.

***

Pada hari itu juga, Alika dan Calvin langsung terbang dari Yahukimo menuju ke rumah sakit tempat ayah Calvin dirawat inap.

Di sana sudah ada Mama Rina, Yasha, dan beberapa bodyguard Calvin yang berkumpul di depan ruangan.

Pandangan mereka semua teralihkan saat mengetahui kedatangan Alika dan Calvin.

Mama Rina yang merupakan ibu mertua Alika langsung berhambur ke pelukan Calvin dengan tangisnya.

"Akhirnya kamu pulang, Nak. Papa kamu masih kritis di dalam" tangis Mama Rina memeluk Calvin erat.

Calvin langsung melepaskan pelukan mamanya dari lehernya, tak ingin berlama-lama. Mungkin saja Calvin tak ingin emosinya meledak saat ini, batin Alika.

Lalu, Mama Rina langsung bergantian memeluk Alika. Alika reflek menerima pelukan mamanya yang begitu erat. Pasti dia merasa begitu sedih menantikan kondisi suaminya didalam, batin Alika.

"Yang kuat ya, Mah. Daddy pasti baik-baik aja" ucap Alika mengusap punggung Mama Rina lembut.

Mama Rina tersenyum dan mengusap air matanya sejenak.

"Saya yakin Daddy kamu pasti baik-baik saja, saat melihat kalian berdua datang kemari. Terimakasih banyak sudah membuat Calvin mau datang kesini, Nak" ujar Mama Rina memelankan kalimat terakhirnya.

Alika yakin, pasti Mama Alika sudah mengetahui jika dirinya-lah yang sudah membujuk Calvin untuk menjenguk ayahnya.

Alika tersenyum, mengangguk, dan mengusap lengan Mama Rina perlahan, memberinya kekuatan.

"Yang penting Mama sekarang harus kuat, yah? Daddy sangat membutuhkan Mama sekarang" ujar Alika.

"Iya, Nak. Mama akan selalu kuat demi Daddy" timpal Mama Rina optimis.

"Awalnya Daddy gimana bisa masuk rumah sakit, Mah?" tanya Alika khawatir.

"Pagi tadi, Daddy pergi kantor bekerja seperti biasa. Kondisinya juga baik-baik saja. Sampai akhirnya, Mama di telfon sekertarisnya kalau Daddy tiba-tiba pingsan dan di larikan kerumah sakit. Mama panik, mama ngga tau harus nelfon siapa lagi. Jadi, mama langsung meminta Yasha kemari untuk mengabari kalian berdua" jelas Mama Rina sembari menahan tangis.

My Untouchable CEO [Sedang REVISI]Where stories live. Discover now