Bab 66 (Dilema)

66 2 0
                                    

Sepulang dari rumah keluarga Anderson. Tomi langsung bertolak menuju perusahaan Waymond Group untuk mengunjungi kakaknya dan Calvin. Di sepanjang perjalanan, pikirannya terus melayang memikirkan ucapan Lancaster tadi.

Apakah benar jika dia menuruti Lancaster. Apakah dia harus menghianati sahabatnya, hanya untuk cintanya. Apakah dia bisa setega itu, pikirnya.

Tomi langsung menggelengkan kepalanya perlahan. Menyingkirkan semua pikiran-pikiran buruk itu dari kepalanya.

"Apa yang harus kulakukan?" lirih Tomi menggaruk kepalanya frustasi. 

Tomi kemudian masuk ke dalam perusahaan. Ia langsung menuju ke ruangan Calvin. 

Disitu, langkahnya terhenti mendadak, saat mendengar suara Calvin dan Alika yang sedang bercanda.

Hatinya kembali dilanda rasa bersalah.

Rasanya dia tidak mungkin bisa menghancurkan mereka berdua demi mendukung rencana busuk Lancaster.

Belum lama ia berpikir, Tomi merasa ada seseorang yang ikut menguping disebelahnya. Siapa lagi kalau bukan Yasha.

"Serius amat se, Bang. Emang lagi liat apaan" ujar Yasha dengan wajah konyolnya ikut-ikutan menguping.

"Iya bang. Lagi liat bayangan gue di masa depan tuh di dalem" jawab Tomi tak kalah konyol.

Keributan di depan pintu antara Tomi dan Yasha terdengar oleh Calvin dan Alika yang ada di dalam.

"Kenapa kalian ribut di depan pintu?" tanya Calvin dingin hingga membuat Tomi dan Yasha gelagapan masuk kedalam ruangan. 

"Ehehehe, maap ya ganggu dikit. Ini ada si bocil dateng" ujar Yasha sembari mendorong Tomi dengan bahunya untuk mendekat pada Calvin. 

"Tomiii!!! Long time no seee" pekik Alika langsung berhamburan memeluk Tomi.

Tomi juga langsung memeluk Alika erat. Ia sepertinya sudah menganggap Alika seperti adiknya sendiri.

"I really miss you, my gorgeus bride" jawab Tomi membelai rambut Alika dan langsung dihadiahi lirikan maut Calvin. 

"Jangan cari kesempatan" sindir Calvin kembali duduk di kursinya. 

"Kaku amat sih, Bos. Ati-ati loh nanti tambah tua" ejek Tomi pada Calvin. 

"Jadi, kalian udah balikan?" tanya Tomi to the point hingga membuat Calvin dan Alika bertatapan satu sama lain. 

"Kamu tau dari mana kita sudah balikan?" tanya Alika lirih. 

Kemudian, Tomi pun menunjuk ke arah Yasha dengan dagunya. Ya, memang siapa lagi yang bisa menyebarkan kabar secepat itu kecuali Yasha. Si tukang gosip. 

"Hehehe... sebenarnya bukan Tomi aja yang tau. Seluruh dunia sekarang juga udah tau lek kalian sudah balikan" ujar Yasha meringis memamerkan deretan giginya. 

"Yash.... Yash, untung lo temen deket Calvin. Kalo nggak udah gue pukul dari tadi" ujar Alika menghela nafas. 

"Ya, kan ndak papa toh kan ini berita bagus. Jadi, harus dikasih tau ke semua orang" timpal Yasha tak mau kalah. 

"Memang betul ini berita bagus, Yash. Tapi, kita baru aja balikan siang tadi. Kalo kata kakak gue harus hati-hati, takut kena mata jahat" jelas Alika bimbang. 

Mendengar hal itu, Tomi langsung terpaku. Apakah ini pertanda, kalau sebentar lagi Lancaster akan melancarkan rencananya. Bukannya tidak mungkin, apalagi sekarang ada orang lain yang mengetahui rencana buruknya untuk menyingkirkan Alika. Lancaster pasti tidak akan buang-buang waktu, pikir Tomi melamun. 

My Untouchable CEO [Sedang REVISI]Where stories live. Discover now