Bab 33 (Kehilangan)

122 4 0
                                    

Alika mengusap air matanya cepat

"Menurut gue, itu bener-bener aksi besar. Ngga semua orang bisa ngelakuin itu, bahkan untuk orang yang mereka paling sayang sekalipun. Tapi Calvin, dalam jangka waktu sesingkat itu. Dia rela kehilangan apapun buat lo, Al... Sadar" lanjut Dio

"Gue sendiri juga bisa ngerasain itu, Di. Tapi, gue bisa apa kalo nyatanya cinta gue cuman sepihak? Gue ngga mau jadi orang yang seharusnya berterimakasih tapi justru ngehancurin kehidupan dia dengan sengaja make sure tentang gimana hubungan kita sebenernya, padahal disitu gue udah jelas-jelas tau kalo ada Lancaster" jawab Alika dengan suara bergetar

"Untuk sekarang, gue masih ngga tau apa-apa, Al tentang hubungan Calvin dan Lancaster sebenernya. Tapi, kalo gue denger dari reporter-reporter tadi, mereka udah deket sejak kecil" ujar Dio menceritakan apa yang didengarnya

"See? dia udah dateng duluan ke kehidupan Calvin. Kalo, memang rasa yang gue punya ga berarti apa-apa nantinya... gue rasa itu semua salah gue. Salah, karena gue naruh perasaan lebih" ujar Alika realistis

"Jangan pesimis begitu dulu, Al. Kalo Calvin beneran suka dan serius sama lo, dia pasti bakal ngejelasin ke lo siapa Lancaster itu. Tanpa lo harus minta penjelasan ke dia" jawab Dio memberikan saran

Alika melihat kearah Dio, "Menurut lo, gue bisa coba?" tanya Alika kembali lagi memastikan saran Dio. 'dari raut wajahnya memang Dio sedang sungguh-sungguh atas perkataannya'

"Awalnya gue ngga punya keyakinan sebesar ini sama Calvin. Tapi, setelah lihat gimana cara dia nyelametin lo. Gue sama sekali ngga ada keraguan" jawab Dio meyakinkan Alika untuk tetap percaya pada Calvin

"Gue akan coba, Di...

Semampu gue" jawab Alika sambil mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela

Alika melirik handphone-nya sebentar. Berharap ada notifikasi yang masuk. Namun, ternyata tidak ada notifikasi sama sekali.

"Al, gua boleh tanya sesuatu, nggak? Maap aja nih kalo pertanyaannya agak konyol menurut lo" ujar Dio. Alika menoleh kearah Dio dan mengangguk, "nanya apa, Di?" jawab Alika. "Kenapa gue ngerasa cewek tadi mirip banget sama lo, ya? kaya kembar bener-bener pinang di belah dua?" tanya Dio sambil fokus melihat wajah Alika.

"Lancaster? awalnya gue pikir juga gitu, Di. Bahkan, dia lebih mirip sama gue timbang kakak kandung gue sendiri" ujar Alika yang ikut berfikir

"Nyokap lo nggak ngelahirin anak kembar kan?" tanya Dio konyol. "Ah ya engga lah, Di. Mana ada. Tapi, kok bisa ya gue ketemu orang yang mirip banget sama gue, padahal gaada hubungan darah" jawab Alika bigung

"Kalo menurut penelitian dan kata orang-orang yang pernah gue denger. Di dunia ini tuh, emang ada hampir 7 orang yang mirip sama kita, Al. Tapi, gua ga expect kejadiannya bisa bener-bener semirip itu. ck,ck,ck ajaib banget " ujar Dio mengagumi keajaiban dunia yang berada di dekatnya. Alika hanya tersenyum menanggapi Dio, matanya kembali memandang lurus ke depan, 'aku tunggu penjelasan kamu, Vin'.

***

Taklama, Alika dan Dio sudah tiba di rumah Alika.

"Ngga masuk dulu, Di? Ada mama sama ayah gue dirumah" ujar Alika menawari Dio untuk mampir masuk ke rumahnya. "Eh, engga dulu ya, Al. Gue udah ada janjian dinner sama si Riska nanti. Sampein salam gue ke nyokap bokap lo ya" jawab Dio yang juga merasa sedikit tidak enak karena menolak tawaran Alika. Mau bagaimana lagi, daripada dia dimarahin pacarnya. "Oke deh, kalo gitu gapapa. Nanti, gue sampein ke mereka. Gue nitip salam jugak ya, buat si Riska" ujar Alika.

Ojek online yang dipesan Dio sudah datang. Dio langsung bergegas pulang dan pamit pada Alika. "Pulang dulu ya, Al" pamit Dio. Alika mengangguk, "Makasih lagi ya, Di. Hati-hati di jalan" jawab Alika sambil melambaikan tangannya

ding ding

ding ding

ding ding

Handphone Alika berdering karena banyaknya notifikasi pesan dan berita utama yang masuk. Alika memutuskan untuk masuk kedalam terlebih dahulu sebelum membukanya. Alika mencuci kakinya diluar sebelum masuk ke dalam rumah. Sudah ajaran mamanya sejak Alika masih kecil, kalau habis dari luar rumah harus cuci kaki terlebih dulu. 'Biar energi-energi negatif yang ada di luar ngga ikut masuk ke rumah' katanya.

"Assalamualaikum!!! Alika pulangg" pamit Alika masuk kedalam. "Waalaikumsalaam" jawab mama dan kakak Alika bersamaan. "Eh, udah pulang nak. Gimana lancar tadi liputannya?" tanya mama Alika. Alika memeluk mamanya erat, "Alhamdulilllah, aman mamaku sayaaang" jawab Alika sambil menciumi wajah mamanya gemas. "Alhamdulillah, udah udah kalo gitu langsung keatas mandi. Bau acem kamu" perintah mama Alika menyuruh Alika untuk mandi. Alika terkekek, "Okeee, siapp Bos" jawab Alika sambil menuju keatas tangga.

"Hai, Bang" Alika memanggil kakaknya yang sedang menonton TV sendiri karena sudah pulang kerja terlebih dulu. Kakaknya menoleh, "aman, Bang?" jawab kakaknya. Alika mengacungkan jempolnya, "aman dong, Bang" jawab Alika.

"Ayah dimana, Mah?" tanya Alika yang tidak melihat ayahnya. " Oh, Ayah tadi berangkat kerja lagi, tadi ada hal urgent di kantornya" jawab mama Alika. "Oooooohhhh" saut Alika. Bukannya melanjutkan untuk pergi ke atas, Alika malah terdiam di anak tangga ikut sibuk melihat channel yang sedang di tonton kakak perempuannya.

'Tunangan CEO Waymond Group memunculkan diri di pers hari ini' isi berita itu.

'Tunangan?' batin Alika shock.

Mama Alika yang sedang makan kacang almond disamping kak Alina, melihat tingkah laku putri bungsunya langsung berteriak. "Alikaaa!!! Ayo mandi duluu" teriak mama Alika mengejutkan Alika.

Alika meringis, "ehehehe, iya maah" jawab Alika yang langsung bergegas pergi keatas. Alika masuk ke kamarnya dan pergi mandi. Setelah mengenakan bajunya, ia membungkus rambutnya dengan handuk dan pergi mengambil remote TV yang ada di kamarnya untuk menonton berita tadi.

'Tunangan Calvin, muncul di press hari ini. Lancaster yang kabarnya sudah tidak terdengar sekian lama, ternyata pergi ke Korea untuk membangun bisnis agensi miliknya sendiri, LC Entertainment. Menurut konfirmasi dari beberapa sumber, pertunangan diantara keduanya dilakukan dengan megah saat usia mereka 18 tahun , di Amerika'

Alika terduduk di kasurnya, ia melepas handuk yang ada di kepalanya. Air mata menetes di pipinya saat melihat video tunangan Calvin dan Lancaster yang ada di berita itu. Alika meraih handphonenya yang ia letakkan di atas nakas. Masih tidak ada pesan dari Calvin, pesan terakhirnya yang meminta Calvin untuk hati-hati juga hanya dibaca. "ternyata cinta hanya sebuah awal dari rasa sakit dan kehilangan" ujar Alika lirih sambil menatap saru handphonenya 







My Untouchable CEO [Sedang REVISI]Where stories live. Discover now